Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 8, 2012

Titip Pak Jokowi di DKI

Bagian 2: Titip Pak Jokowi di DKI (2) Oleh Blontank Poer http://politik.kompasiana.com/2012/07/12/titip-pak-jokowi-di-dki-2/ Muji, apa perasaanmu juga seperti yang aku rasakan sekarang, senang-senang sedih? Senang Pak Jokowi mendapat kepercayaan tertinggi dari masyarakat DKI, tapi sedih karena aku, tetangga kanan-kiriku di Jajar dan kebanyakan Wong Sala bakal ditinggalnya. Memang, untuk bisa duduk di kursi Gubernur DKI masih perlu dibuktikan di pemilihan umum putaran kedua, tak lama lagi. Pak Fauzi Bowo pasti tak akan tinggal diam, mengevaluasi kegagalan. Kelak, pertarungan head to head akan lebih seru. Bisa saja hasil statistik berbalik, ia memenangi pertarungan. Namanya politik, bisa saja ada pihak yang kalah menukarkan suara dukungan dengan rupiah. Walau tak mudah membuktikan, tapi banyak orang seperti sudah aklamasi menyatakan Pak Fauzi Bowo punya duit melimpah. Tapi bagiku, bukan kursi Gubernur DKI itu yang menjadi tolok ukur sebuah kemenangan. Seorang Jokowi yang kukenal b

Salah Pilih, Tersandera 5 Tahun

Oleh Duhita Dundewi Sekarang tinggal hitungan jam ke waktu pencoblosan Pemilukada DKI. Nasib Jakarta lima tahun ke depan mulai besok pagi ditentukan, 11 Juli 2012. Apakah Jakarta akan begini-begini saja, jika Foke berkuasa lagi. Menjadi tidak jelas arah lajunya, jika salah satu dari dua calon independen itu mendapat suara memadai. Menjadi sektarian jika HNW-PKS menang, atau surut ke pedalaman dan terbelakang di tangan Jokowi-Ahok? Harapan hanya tinggal pada Alex-Nono, pasangan nomor 6, jika Jakarta ingin segera menyelesaikan masalah akutnya (macet dan banjir), hak-hak warga Jakarta akan pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja terpenuhi secepatnya dengan layak. Dan terutama, arah pembangunan Jakarta menjadi Bandar Dunia yang disegani di Asia Tenggara, yang bisa mengangkat martabat warga Jakarta sendiri. Ini semua hanya bakal terwujud jika Jakarta berada di bawah pasangan pemimpin yang benar: Alex-Nono, nomor: 6. Tidak ada salahnya kita mengingat lagi waktu pencalonan mereka, jika m

Peluang Usaha Pertanian dalam Greenhouse

Peluang usaha bidang pertanian ini dapat diterapkan juga pada peluang usaha hidroponik dan pertanian lainnya. Pengembangan pertanian menggunakan teknologi greenhouse menjadi semakin penting jika dikaitkan dengan upaya peningkatan daya saing produk agribisnis nasional secara berkelanjutan untuk memenuhi tuntutan pasar global, disamping aman dikonsumsi ( food safety attributes ), punya kandungan nutrisi tinggi ( nutrional attributes ) dan ramah lingkungan ( eco-labelling attributes ), juga pasar membutuhkan produksi sepanjang tahun tanpa permasalahan iklim menjadikan kendala. Pertanian didalam greenhouse adalah sistem produksi pertanian yang mengabungkan pemanfaatan perlindungan tanaman dari intensitas hujan, sinar matahari dan iklim mikro, yang mengoptimalkan pemeliharaan tanaman, pemupukan dan irigasi mikro, sehingga mampu meningkatkan produksi sayuran, buah dan bunga yang berkualitas tanpa tergantung dengan musim. Pengembangan pertanian di dalam greenhouse dengan cara, antara lai

FILOSOFI SEMAR

Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya Bebadra = Membangun sarana dari dasar Naya = Nayaka = Utusan mangrasul Artinya : Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia Filosofi, Biologis Semar Javanologi : Semar = Haseming samar-samar (Fenomena harafiah makna kehidupan Sang Penuntun). Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya : “Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tumggal”. Sedang tangan kirinya bermakna “ berserah total dan mutlak serta selakigus simbul keilmuaan yang netral namun simpatik ”. Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / ( karang = gersang) dempel = keteguhan jiwa. Rambut semar “ kuncung” (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan