Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 22, 2012

LINK-LINK BERMANFAAT

http://www.anneahira.com http://travel.detik.com http://www.gramediaonline.com http://www.kontras.org http://www.kpk.go.id http://ajiindonesia.or.id http://puisi-esai.com

LINK BAGI PENGGEMAR PEDHALANGAN YOGYAKARTA

                                                                                                            ada gak yang semasa kecil pengin jadi dhalang gak kesampaian? SILAHKAN TINGGAL DI KLIK SAJA, monggo: http://wayangpustaka02.wordpress.com http://wayangprabu.com/tag/ki-wisnu-hadi-sugito http://bornjavanese.blogspot.com http://www.thewindowofyogyakarta.com http://padeblogan.com/2011/05/28/mengenang-ki-timbul-hadiprayitno http://putragantiwarno.blogspot.com/2011/11/wayang-kresno-duto-ki-hadi-sugito.html http://warta.pepadi.com http://aakuntoa.wordpress.com/2008/01/11/hadi-sugito http://www.tmcmetro.com/news/2012/06/hut-bhayangkara-ke-66-polpagelaran-wayang-kulit http://wayangprabu.com/category/pagelaran-wayang/ki-sutono-hadi-sugito http://wayangprabu.com/audio-mp3-pagelaran-wayang-berbagai-dalang/yogyakarta/kihadisugito http://blog-indonesia.com/blog-archive-11337-1114.html http://blog-indonesia.com/blog-archive-11337-1124.html http://blog-

Ida Arimurti: Kisah Konglomerat yang Ditolak dan Segerobak Bunga dari Pengemar Fanatik

Ida Arimurti: Kisah Konglomerat yang Ditolak dan Segerobak Bunga dari Pengemar Fanatik Kita berusaha, Allah berkehendak. Pepatah itu sepertinya persis sekali dengan perjalanan hidup seorang Ida Arimurti. Siapa yang tidak mengenal wanita cantik kelahiran Surabaya , Jawa Timur, 17 Desember  ini. Penyiar radio dan televisi, MC, dubber , dan belakangan berkecimpung dalam dunia wirausaha. Kompasianers , kiprahnya di dunia radio tak sengaja dilakukan. Kisahnya terjadi saat Ida masih berseragam putih abu-abu alias SMU (dulu Sekolah Menengah Atas, SMA) di SMU 30, Rawasari, Jakarta Pusat. Temannya ingin menjadi penyiar radio Amigos. Saat mengantar temannya ke radio yang bermarkas di jalan Wijaya itu, penyiar Amigos, Leo Kresnapaty, justru menawari Ida untuk menjadi penyiar. “ Begitu aku coba, eh, malah aku yang diterima,” katanya mengingat pada 1982, ketika pertama kali memulai siaran di Amigos . “ Meski temanku nggak diterima, ia nggak marah. Justru ia malah bangga aku kemudian jadi penyiar

http://sosok.kompasiana.com/2012/07/27/ida-arimurti-kisah-konglomerat-yang-ditolak-dan-segerobak-bunga-dari-pengemar-fanatik

Ida Arimurti: Kisah Konglomerat yang Ditolak dan Segerobak Bunga dari Pengemar Fanatik Kita berusaha, Allah berkehendak. Pepatah itu sepertinya persis sekali dengan perjalanan hidup seorang Ida Arimurti. Siapa yang tidak mengenal wanita cantik kelahiran Surabaya , Jawa Timur, 17 Desember  ini. Penyiar radio dan televisi, MC, dubber , dan belakangan berkecimpung dalam dunia wirausaha. Kompasianers , kiprahnya di dunia radio tak sengaja dilakukan. Kisahnya terjadi saat Ida masih berseragam putih abu-abu alias SMU (dulu Sekolah Menengah Atas, SMA) di SMU 30, Rawasari, Jakarta Pusat. Temannya ingin menjadi penyiar radio Amigos. Saat mengantar temannya ke radio yang bermarkas di jalan Wijaya itu, penyiar Amigos, Leo Kresnapaty, justru menawari Ida untuk menjadi penyiar. “ Begitu aku coba, eh, malah aku yang diterima,” katanya mengingat pada 1982, ketika pertama kali memulai siaran di Amigos . “ Meski temanku nggak diterima, ia nggak marah. Justru ia malah bangga aku kemudian jadi penyi

Teeuw

Teeuw Oleh Gunawan Muhamad Pada umur 26, Andries Teeuw naik kapal pos, mengarungi laut, melintasi Terusan Suez, dan sampai di pelabuhan Sabang. Itu tahun 1947. Perjalanan yang tak menjanjikan ketenteraman. Hanya dua tahun sebelumnya Indonesia menyatakan diri merdeka. Belanda, yang merasa dibangkang, kemudian mengirim pasukan untuk menaklukkannya kembali. Tapi Teeuw, kelahiran Gorinchem, Holland Selatan, datang sendirian, meskipun dengan dana pemerintah untuk riset di Lombok . Ia baru setahun beroleh gelar doktor dari Universitas Utrecht. Entah bagaimana seorang ilmuwan yang begitu muda melintasi ketegangan hari-hari itu. Saya hanya pernah membaca, dari Sabang ia menulis sepucuk surat kepada istrinya: ”Seakan-akan saya telah berkenalan dengan dunia ini.” Ia memang telah kenal bagian dunia ini—secara tak langsung. Ia belajar filologi; disertasinya terjemahan atas puisi Bhomântaka, naskah tua dari Jawa Timur. Bagi Teeuw, tak mudah memahami sepenuhnya teks bahasa Jawa Kuno ini, tapi

TENTANG DAHLAN ISKAN dari beberap artikel terpilih kompasiana.com

TENTANG DAHLAN ISKAN Setelah sekian lama menjabat sebagai Menteri BUMN, dan masa RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) BUMN lewat, terlihat bahwa Board of Directors (BoD) atau para direksi BUMN yang terpilih ternyata tidak ada yang berkualifikasi dream team seperti yang pernah disuarakan oleh Dahlan Iskan. Para direksi BUMN sekarang ini biasa-biasa saja, kecuali direksi-direksi top pilihan beberapa Menteri BUMN terdahulu yang berhasil melakukan turnaround BUMN merugi. BoD temuan atau pilihan Dahlan Iskan yang kategori dream team tidak ada. Bahkan untuk Dewan Komisaris, malah banyak yang masih merangkap jabatan sebagai PNS eselon satu dan yang lainnya. Tidak ada assessment kredibel untuk menilai apakah ybs akan memberikan kontribusi signifikan untuk pengembangan perusahaan, adanya konflik kepentingan, atau waktu yang tidak memadai untuk BUMN itu. Keputusan hanya dilakukan dengan gut feeling, intuisi, tidak ada evaluasi terstruktur. Bukti nyatanya, Deni Indrayana menolak pada saat dia ditu