Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 24, 2016

Ciri Khas dan Keunikan orang Katolik

Ciri Khas dan Keunikan orang Katolik oleh  Dewi Anastasia Pandiangan   http://dewi-anastasia.blogspot.co.id/2011/10/ciri-khas-dan-keunikan-orang-katolik.html Ciri khas orang Katolik itu mudah sekali dikenali, baik dari bahasa tubuh, sikap hidup, dan tindak tanduknya. Apa iya sih?  Mereka yg Katolik dapat dikenali dgn hal-hal berikut ini: 1. Membuat Tanda Salib, hal ini sering dilakukan pada saat pembuka dan penutup doa. Saat-saat khusus, seperti gembira karena memenangkan suatu lomba hal ini pun dilakukan. Saat ketakutan, dengan spontan adapula yang melakukan gerakan ini. Dengan melihat gerak tubuh ini, kita bisa tahu bahwa seseorang itu beragama Katolik. Namun tidak semuanya berani menunjukkan identitas tersebut, misalnya pada saat makan di restoran, di warteg atau pada suatu resepsi.  Beranikah Anda? 2. Pada hari Sabtu atau minggu, pada saat mereka ke gereja, kita bisa membedakan bahwa mereka adalah seorang Katolik adalah dari buku yang dibawanya (jika mereka membaw

LAGI KACAU NIHHHHH......

MEMBANGUN PLURALISME AGAMA MELALUI IDEOLOGI PANCASILA

MEMBANGUN PLURALISME AGAMA MELALUI IDEOLOGI PANCASILA Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia setelah China, India, dan Amerika. Jumlah penduduk Indonesia mencapai angka 237.641.326 jiwa, [1]  yang menjadikan negara ini memiliki keragaman agama, suku, budaya, bahasa, sumber daya alam, serta sumber daya manusianya. Salah satu keberagaman yang dimiliki Indonesia adalah berkaitan dengan keragaman agama. Saat ini terdapat 6 agama besar yang telah diakui oleh Negara Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen katolik, Budha, Hindu, dan Khonghucu. Namun demikian, permasalahan perbedaan pemahaman ini menjadi suatu probelamatika tersendiri ketika sering dikaitkan dengan kesesatan oleh pihak-pihak yang tidak suka akan keberagamaan dan pemahaman orang lain. Hal ini menjadikan sering terjadinya saling mengklaim bahwa dirinyalah yang paling benar sedangkan yang lain salah, dan tidak berhenti hanya di situ diskriminasi dalam berbagai bentu