Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 7, 2017

Agama dan Masyarakat: Standarisasi dan syarat menjadi pemimpin umat

  Agama dan Masyarakat: Standarisasi dan syarat menjadi pemimpin umat   http://indonesia.ucanews.com/2014/02/24/agama-dan-masyarakat-standarisasi-dan-syarat-menjadi-pemimpin-umat/   Masyarakat Indonesia memiliki harapan yang tinggi terhadap pemuka agamanya, namun ada pula yang sebaliknya terjadi, yakni skandal yang melibatkan pemimpin umat. Tema skandal pemimpin agama dan standarisasi pemuka agama menjadi topik perbincangan Agama dan Masyarakat  KBR68H dan TempoTv , Rabu (19/02). Masalah-masalah itu memantik pertanyaan, apa yang salah dengan mutu seorang pemuka agama saat ini? Apakah perlu menerapkan kompetensi minimal atau semacam standarisasi untuk pemuka agama?  Romo B.S. Mardiatmadja Romo Mardiatmadja menjelaskan, di kalangan Katolik, sejarah awal mula munculnya proses pengetatan syarat menjadi pemuka agama muncul pada abad ke-16. Sebelumnya, seseorang akan dengan mudah menjadi pemuka agama Katolik. Akibatnya, banyak pastor berperilaku kasar dan merugikan masyar

Iman dan Praktek Iman Gereja Mengatasi Kuasa Kegelapan

Iman dan Praktek Iman Gereja Mengatasi Kuasa Kegelapan   http://www.katolisitas.org/iman-dan-praktek-iman-gereja-mengatasi-kuasa-kegelapan/   1. Kuasa Kegelapan Setan atau Iblis sang kegelapan yang jahat, si jahat, awalnya ialah malaikat ciptaan Allah. Mereka ialah makhluk rohani yang punya kebebasan dan kemauan. Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memberikan banyak pernyataan mengenai setan dan bagaimana perlawanannya terhadap Kristus dan pemerintahan Kristus. Kitab Yesaya melukiskan kejatuhan malaikat dalam kegelapan (Yes 14:12-15). Bintang Timur, putra Fajar dalam Alkitab berbahasa Indonesia itu diterjemahkan dari bahasa latin “Lucifer”. Alasan kejatuhan itu ialah pemberontakan dan kesombongannya. Dengan itu munculah kuasa kegelapan Iblis (eks malaikat) menjadi yang terjahat. Para setan tetap berada dalam hirarki yang sama seperti dulu yang diberikan ketika masih malaikat: Pemerintah (Principalities), Singgasana (Thrones), Kerajaan (Dominion), dan seterusnya

Jokowi dan Keputusan Politiknya Memberangus Gerakan Islam

Jokowi dan Keputusan Politiknya Memberangus Gerakan Islam    http://www.kompasiana.com/imamprasetyo17/jokowi-dan-keputusan-politiknya-memberangus-gerakan-islam_5911261952f9fde75997e825     1 : Sebagai ormas berbadan hukum, HTI tidak melaksanakan peran positif untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan guna mencapai tujuan nasional   2 .Kegiatan yang dilaksanakan HTI terindikasi kuat telah bertentangan dengan tujuan, azas, dan ciri yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tenang Ormas.   3. Aktifitas yang dilakukan nyata-nyata telah menimbulkan benturan di masyarakat, yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat, serta membahayakan keutuhan NKRI.   4. Mencermati berbagai pertimbangan di atas, serta menyerap aspirasi masyarakat, pemerintah perlu mengambil langkah-langah hukum secara tegas untuk membubarkan HTI.   5. Keputusan ini diambil bukan berart peme