GEREJA DAN POLITIK Oleh: Dr. Ola Rongan Wilhelmus (Tulisan ini telah diseminarkan di hadapan para dosen, mahasiswa dan undangan dalam rangka perayaan pesta emas STKIP Widya Yuwana Madiun pada bulan April, 2010). ”Jikalau umat Katolik tidak ikut terlibat dalam kehidupan politik atau ikut terlibat tetapi tidak menyuarakan dan menegakan moralitas dan spiritualitas katolik maka, Gereja harus merasa diri gagal menjalankan misinya”(Cardinal 0’ Connors, 2005). Diskusi dalam sebuah email group pada dua bulan terakhir ini banyak menyoroti persoalan seputar Gereja dan Politik. Diskusi itu hangat dan menarik karena melibatkan para imam, rohaniwan/rohaniwati dan awam. Diskusi memberi penekanan kuat kepada konsep tentang Gereja sebagai Umat Allah. Konsep ini dinilai memberi peluang sangat besar bagi keterlibatan Gereja dalam Kehidupan sosial-politik. Meskipun demikian, sejumlah awam berpendapat bahwa konsep ini akan tetap sulit diterapkan dalam kehidupan sosial-politik sehari-
PUTRA KARANGANYAR: MENCARI KEBAIKAN MENUJU KESEMPURNAAN HIDUP (mersudi becik,nggayuh sampurnaning urip). "dengan ilmu hidup menjadi mudah,dengan iman hidup makin terarah, dengan seni dan senyum hidup makin indah,dengan olahraga hidup makin terjaga"