Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

RENUNGAN UNTUK ADVENT 2018: KELUARGA BERBICARA

RENUNGAN UNTUK ADVENT 2018: KELUARGA BERBICARA *Hanya ambil dari sana-sini)   1.   CEPAT MENDENGAR LAMBAR BERBICARA Markus 7: 31-37; Yakobus 1: 19 – 21 “…ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.”  (Yak. 1: 19-20) Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus kristus, Ada hal yang menarik dari kisah Markus 7: 31-37, yaitu pada saat Yesus berada di daerah Dekapolis Ia diminta untuk menyembuhkan seorang yang tuli dan bisu. Kemudian Yesus memasukkan jariNya ketelinga orang itu lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian Yesus berkata,  “Efata”  yang artinya ‘terbukalah.’ Saudara, mengapa untuk menyembuhkan orang bisu dan tuli ini Yesus terlebih dahulu menyembuhkan telinganya? Mengapa justru telinga yang pertama kali dibuka dan bukan lidahnya? Sebab dalam proses belajar yang normal orang pertama kali belajar melalui telinganya

Nilai Agama, Pancasila dan Kemajemukan Bangsa

Nilai Agama, Pancasila dan Kemajemukan Bangsa Oleh : J. Chaniago, Pemerhati Masalah Budaya dan Kemajemukan Bangsa     Kita lahir di desa bahkan negara yang majemuk dengan beraneka ragam agama profesi dan lain sebagainya sehingga kita harus bisa menyikapi keanekaragaman tersebut dengan baik, karena sekarang ini ada beberapa indikasi yang akan memecah belah bangsa dan negara karena ada suatu perbedaan yang dibesar besarkan sehingga bisa menumbuhkan friksi yang akan menimbulkan konflik. Kondisi keberagaman ini merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.  Sejarah membuktikan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia dapat terwujud karena persatuan Rakyat Indonesia. Sebagai contoh Rusia, dalam sejarah Rusia adalah Unisoviet, dimana mereka terpecah menjadi beberapa negara. Tapi seiring warga/masyarakatnya dapat bersatu, kini Rusia menjadi salah satu negara yang kuat. Kita sebagai warga negara tidak bisa melupakan sejarah. Buat apa kita menjadi warga negara Indonesia jika

RELIGIOSITAS: Menjadi Pribadi yang Berkualitas

RELIGIOSITAS: Menjadi Pribadi yang Berkualitas : Menjadi Pribadi yang Berkualitas KD: Memahami diri untuk menjadi pribadi yang berkualitas Pengantar §   Dalam perjalanan sejarah, ... Menjadi Pribadi yang Berkualitas Menjadi Pribadi yang Berkualitas KD: Memahami diri untuk menjadi pribadi yang berkualitas Pengantar §   Dalam perjalanan sejarah, banyak tokoh dikenal memiliki pengaruh hebat dan mempesona. misalnya: o     Gajah Mada à mempersatukan kerajaan Majapahit o     Mahatma Gandhi à mengantarkan India sukses melawan penjajah tanpa kekerasan (non violence) o     mother Theresa à kebaikannya kepada mereka yang terlantar o     Gus Dur à keterbukaan terhadapan kemajemukan, kesederhanaan, dll. §   Mereka adalah pribadi-pribadi yang berkualitas: §   Memberikan pengaruh luar biasa kepada dunia §   Memiliki cara hidup, cara berpikir, kemampuan, iman dan watak tertentu yang menunjukkan keunggulan diri à berguna bagi orang lain. Arti §    Menurut Oxford ( the Oxford Advanced