Mengenalkan Keroncong Bersama Puisi - Omah Rembang Pentas Bulanan Kethek Ogleng Di Bekas Stasiun Rembang Keroncong, musik itu sekarang seolah hilang tertelan bumi. Jangankan diperbincangkan, musik 32 birama yang diawali dengan intro mengarah pada akor awal lagu itu bahkan sekarang terasa sulit untuk ditemui berkumandang di ruang publik Rembang. Tak urung, segaris dengan menyurutnya pamor keroncong, kelompok-kelompok musik keroncong Rembang berguguran satu per satu. ''Memang belum ada penelitian sahih tentang jumlah kelompok keroncong di Rembang. Era 1970 hingga 1980-an, banyak sekali grup keroncong di Rembang. Namun saat ini tinggal segelintir saja dan bisa dihitung dengan jari yang masih eksis,'' tutur Yon Suprayogi, sesepuh Teater Pesisir yang juga mengemari keroncong. Berbekal keinginan untuk mengenalkan kembali keroncong ke kalangan anak muda, beberapa minggu terakhir Komunitas Kethek Ogleng mulai bergerilya mencari kelompok keroncong untuk tampil di pentas
PUTRA KARANGANYAR: MENCARI KEBAIKAN MENUJU KESEMPURNAAN HIDUP (mersudi becik,nggayuh sampurnaning urip). "dengan ilmu hidup menjadi mudah,dengan iman hidup makin terarah, dengan seni dan senyum hidup makin indah,dengan olahraga hidup makin terjaga"