Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 15, 2013

Bicara Tentang Helvy Tiana Rosa dan Djenar Maesa Ayu dalam Sudut Pandang Berbeda

Bicara Tentang Helvy Tiana Rosa dan Djenar Maesa Ayu dalam Sudut Pandang Berbeda http://sosok.kompasiana.com/2013/12/17/bicara-tentang-helvy-tiana-rosa-dan-djenar-maesa-ayu-dalam-sudut-pandang-berbeda--61713 Bicara Tentang Helvy Tiana Rosa dan Djenar Maesa Ayu dalam Sudut Pandang Berbeda Prolog: Dalam artikel ini buka meramaikan tentang penyair kesohor dan ternama di Indonesia berinisial  SS. Penyair yang selalu bergiat di komunitas-komunitas sastra konvesional dan pluralis yang kesandung masalah. Berbuat asusila dan tindakketerpujian menghamili terhadap mahasiswi UI berinisila RW. Ups, artikel ini jauh sekali tentang hal itu. Walau masih berdekatan dengan dunia kesusastraan Indonesia dalam satu “trah”. Tetapi artikel yang saya tulis kali ini adalah  tentang dua sastrawan wanita yang sangat berbakat dan dibanggakan serta bertalenta tinggi. Walau masing-masing “berlawanan” aliran dari segi kesustraan. Pertama, sastrawan wanita berhijab bernama Hely Tiana Rosa a.k.a H

Hermawan Kartajaya: Indonesia 2014, Wow!

Hermawan Kartajaya: Indonesia 2014, Wow! http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2013/12/17/hermawan-kartajaya-indonesia-2014-wow-619102.html Hermawan Kartajaya,   CEO dan Founder MarkPlus, Inc.,   yang dikenal sebagai guru marketing Indonesia dengan reputasi internasional, memprediksi perkembangan ekonomi Indonesia tahun 2014 dengan satu kata, “WOW!” Tulisan ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang mengulas sekilas   “The MarkPlus Conference 2014″   dengan judul artikel   “Oleh-Oleh dari The MarkPlus Conference 2014″ .  Di artikel ini sudah saya jelaskan bahwa Hermawan Kartajaya menggambarkan   kondisi ekonomi Indonesia tahun lalu (2012), tahun ini (2013) dan tahun depan (2014) dengan kata-kata yang unik, singkat dan mengena. Ini dia gambaran ekonomi Indonesia, hanya dengan satu kata : Tahun 2012:   Oke Tahun 2013:   Aha Tahun 2014:   Wow! Penggambaran yang unik bukan? Hermawan menjelaskan yang dimaksud “Oke” adalah bahwa kondisi ekon