Langsung ke konten utama

Menulis Variasi? Siapa Takut!

Menulis Variasi? Siapa Takut!

Agus Pribadi

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/03/menulis-variasi-siapa-takut/?ref=signin?ref=signin


Menulis sesuai bidang keahlian memang bisa menjadikan penulis semakin ahli. Namun menulis variasi atau lebih dari satu jenis tulisan tidaklah mengapa. Lebih dari satu jenis tulisan bisa dibuat oleh seorang penulis, misalnya : artikel, pusi, cerpen, reportase dan lain sebagainya.
Menulis variasi dapat menghilangkan penulis dari kejenuhan. Berbagai jenis tulisan yang ditulis, membuat penulis dapat menikmati tulisan-tulisan yang dibuatnya. Jika sedang jenuh menulis fiksi, dapat beralih sejenak ,menulis nonfiksi. Demikian sebaliknya. Hal itu membawa manfaat berikutnya yaitu : produktif dalam menulis. Dengan berganti-ganti tulisan, maka berbagai jenis tulisan pun dapat tercipta.
Namun demikian, menulis variasi hendaknya jangan dipaksakan. Menulislah sesuai yang disukai dan dikuasai. Biasanya suka karena kuasa. Menyukai karena menguasai. Namun hal itu tidaklah statis tetapi dinamis. Jika belum bisa menulis reportase jangan dipaksakan untuk terus menulis reportase. Sekali dua kali bolehlah untuk berlatih menulis jenis tulisan itu. Demikian juga jika belum bisa menulis tulisan lainnya, jangan dipaksakan untuk terus menulisnya.
Biasanya ada beberapa jenis tulisan yang dikuasai oleh seorang penulis. Misalnya saya, agak lancar menulis artikel opini dan cermin (cerita mini). Sedangkan untuk artikel reportase saya kurang menguasai. Hal itu membuat saya sering berganti-ganti dari menulis cermin atau cerpen (fiksi) kemudian menulis artikel opini (nonfiksi). Sedangkan tulisan reportase saya masih dalam tahap belajar dan belajaran.
Apapun jenis tulisannya, yang terpenting adalah menghasilkan tulisan. Tak perduli dimana pun tulisan itu berada. Hal itu karena sejatinya tugas penulis adalah menulis (menghasilkan tulisan), dimana pun medianya.
Selamat menulis!
Banyumas, 3 April 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RINGKASAN CERITA ANOMAN DUTA (SANG UTUSAN )

RINGKASAN CERITA ANOMAN DUTA (SANG UTUSAN ) Prabu Dasamuka menyerahkan Dewi Sinta yang diculiknya, di bawah pengawasan Dewi Trijata di Taman Argasoka, kemenakannya. Sementara Regawa alias Rama terus mencari istrinya yang hilang. Ia sudah mendapat petunjuk dari Jatayu bahwa Sinta diculik raja Alengka bernama Prabu Dasamuka. Perjalan Rama ke Alengka disertai Laksamana, adiknya, dan Prabu Sugriwa serta seluruh bala tentara Kerajaan Guwakiskenda. Setelah membangun perkemahan di daerah Mangliawan, Ramawijaya mengutus Anoman untuk menjadi duta, menemui Dewi Sinta di Keraton Alengka. Hal ini membuat iri Anggada, sehingga terjadi perkelahian dengan Anoman. Rama kemudian menyadarkan Anggada, bahwa nanti akan ada tugas penting lainnya bagi Anggada. Perjalanan Anoman ke Alengka ternyata penuh hambatan. Mulanya ia berjumpa dengan Dewi Sayempraba, salah seorang istri Prabu Dasamuka. Anoman dirayu, dan diberi hidangan buah-buahan beracun. Akibatnya Anoman menjadi buta. Untunglah ia ditol

DOWNLOAD KUMPULAN MP3 GENDING JAWA DAN LAGU JAWA

 Download Kumpulan MP3 Gending Jawa dan Lagu Jawa DOWNLOAD KUMPULAN MP3 GENDING JAWA DAN LAGU JAWA MP3 GENDHING JAWA http://piwulangjawi.blogspot.com/p/mp3-gending-jawi.html GENDHING-GENDHING JAWA DALAM FORMAT MP3  DIPERSILAHKAN KEPADA STRISNO BUDAYA JAWA UNTUK MENGUNDUH ANEKA GENDHING JAWA KLASIK I : 001.  BENDRONGAN – PUCUNG RUBUH – GANDRUNG MANIS – DANDANGGULA BANJET – ASMARADANA JAKALOLA.mp3 002.  BW. GAMBUH LGM. LELO LEDHUNG – LDR. SARAYUDA – LAGU ONDHE-ONDHE Pl. Br.mp3 003.  BW. LEBDAJIWA – KUTUT MANGGUNG Pl. Br.mp3 004.  BW. MUSTIKENGRAT – GENDHING CANDRA -LDR. SRI HASCARYA – LDR. WESMASTER Sl.9.mp3 005.  BW. SEKAR AGENG SUDIRAWARNA – UDAN BASUKI – LIPUSARI – GAMBUH Sl. Mny.mp3 006.  BW. SUDIRAWARNA – GENDHING WIDASARI – LDR. LIPUR SARI Sl. Mny.mp3 007.  GENDHING BANDILORI – LDR. ELING-ELING – KTW. PRANA ASMARA – SLEPEG MAWA PALARAN Pl. Br.mp3 008.  GENDHING BONANG SLEBRAK PL.5.mp3 009.  GENDHING BUDHENG-BUDHENG – LDR. SARAYUDA Pl.6.mp3 010.  GENDHING