Langsung ke konten utama

ajaran kepemimpinan “Wulangreh”

 Calon dan para pemimpin pemerintahan di Indonesia perlu mempelajari buku KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN DI INDONESIA yang ditulis oleh Prof. S. Pamudji (1986). Buku itu mengulas tuntas tentang teknik dan gaya kepemimpinan pemerintahan di Indonesia yang menjunjung tinggi budaya dan tradisi nusantara.

Pada halaman 117 buku itu, salah satunya digambarkan tentang ajaran kepemimpinan “Wulangreh” yang berisi larangan bagi seorang pemimpin, yaitu:

• Jangan lonjo; lonjo artinya orang yang tidak dapat diikuti kehendaknya, pendiriannya tidak tetap, tidak mempunyai kesetiaan terhadap tujuan dan cita-cita.

• Jangan lemer; lemer artinya orang yang mudah sekali tenggelam pada keinginan-keinginan.

• Jangan genjah; genjah artinya orang-orang yang tidak mantap dalam pekerjaan, selalu berganti dalam pekerjaan.

• Jangan angron pasanakan; angron pasanakan artinya mengadakan hubungan gelap dengan isteri orang lain.

• Jangan nyumur gumuling; nyumur gumuling artinya sumur yang sangat lebar, ini arti kiasan yang maksudnya orang yang tidak punya rahasia, segala sesuatunya disampaikan kepada orang lain.

• Jangan ambuntut arit; buntut arit artinya ekor sabit, yaitu didepan lurus dibelakang bengkok; maksudnya orang yang didepan enak berbicara, tetapi dibelakang lain; tidak satunya kata dan perbuatan; berarti tidak dapat dipercaya.

Prof. S. Pamudji juga menyebutkan bahwa pemimpin harus memiliki delapan watak, yaitu Watak Matahari, Watak Bulan, Watak Bintang, Watak Angin, Watak Mendung, Watak Api, Watak Samudera, dan Watak Bumi.
Terkait dengan Watak Samudera, dalam buku itu dijelaskan bahwa samudera mempunyai sifat luas dan rata. Artinya, bahwa setiap pemimpin harus dapat berfungsi laksana samudera yaitu mempunyai pandangan yang luas, rata, sanggup menerima persoalan dan tidak boleh membenci terhadap seseorang.

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2015/03/21/umpatan-ahok-mulai-diimitasi-anak-anak-713395.html



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Malam Pertama Pengantin | Goyang Karawang

Cerita Malam Pertama Pengantin | Goyang Karawang Ini ada beberapa cerita malam pertama pengantin baru , cerita dewasa ‘seks’ pernikahan sepasang pengantin baru, dimana sang mempelai wanita atau sang isteri begitu polosnya. Sehingga ketika malam pertama berlangsung sang suami harus membimbing dulu agar sang isteri paham. Namun setelah sang isteri paham, sang suami malah yang jadi kewalahan menghadapi isterinya di malam pertama tersebut. Cerita malam pertama pengantin ini seru dan menarik untuk dibaca. Mungkin ini bisa bermanfaat khususunya bagi para calon pengantin. Sebuah trik atau tips yang bisa diterapkan jika menghadapi situasi dan kondisi yang sama nantinya. Bagaimana cerita malam pertama pengantin baru ini, silahkan simak kisah selengkapnya berikut ini! Sepasang pengantin baru sedang bersiap menikmati malam pertama mereka. Pengantin perempuan berkata, “Mas, aku masih perawan dan tidak tahu apa-apa tentang seks. Maukah Mas menerangkannya lebih dulu sebelum kita melakukannya?”...

KUMPULAN LAKON WAYANG KULIT CARANGAN (CERITA WAYANG KULIT CARANGAN/BUKAN POKOK)

http://downloadmp3wayangkulit.blogspot.co.id/2015/10/ki-anom-suroto-soeroto.html#more kumpulan lakon wahyu wayang kulit purwa 1. Wahyu Dewandaru   http://islamicprabuwayangkomputer.blogspot.co.id/2016/03/kumpulan-lakon-wahyu-wayang-kulit-purwa.html Lakon carangan ini mengisahkan tentang Wahyu Dewandaru yang akan turun ke dunia. Wahyu itu berujud manusia, yang terkadang bisa dilihat, tapi ada kalanya tak dapat dilihat. Untuk memperoleh wahyu yang konon berada di Gunung Mahendra itu, Duryudana meminjam Aji Candrabirawa pada Prabu Salya. Mulanya Salya berkeberatan, tetapi setelah Begawan Drona membujuknya, Aji Candrabirawa diserahkan. Setelah itu Drona menyuru...