Hakekat Perayaan Hari Buruh 01 Mei 2017
Hari ini Indonesia dan juga 80 negara lainnya di dunia memperingati hari buruh atau yang lebih dikenal dengan International Labour Day. Banyak diantara orang yang memberi “label” dirinya sebagai “buruh” memperingati hari buruh ini, namun sayangnya banyak yang tidak mengetahui hakekat hari buruh yang sebenarnya.
Bahkan ironisnya hari buruh diidentikkan sebagai hari demonstrasi yang tidak jarang disertai dengan pemaksaan bagi buruh yang mau tidak mengikuti demonstrasi untuk mengikutinya. Peringatan hari buruh di Indonesia kini sudah mulai bergeser hakekatnya menjadi lebih fokus pada perjuangan kesejahteraan yang sering disuarakan dalam bentuk kenaikan upah minimum.
Peringatan hari buruh 2017 ini diwarnai dengan tiga tuntutan utama yang dikenal sebagai hosjatum, hapus outsourcing dan magang, jaminan sosial, dan tolak upah murah. Hosjatum serentak diangkat di seluruh wilayah Indonesia.
Hari buruh yang juga dikenal sebagai May day sejarahnya dimulai perjuangan pada tanggal 4 Mei 1886 di Haymarket affair di Chicago hakekatnya memperjuangkan jam kerja buruh yang lebih manusiawi, yaitu selama 8 jam dalam sehari.
Pada tanggal 4 Mei 1886 tersebut terjadi ledakan bom yang menewaskan 7 personal polisi dan 5 orang sipil. Ledakan bom ini diduga sebagai pembalasan dari tindakan penembakan yang dilakukan oleh polisi pada para demonstran yang melakukan protes secara damai sehari sebelumnya. Setelah terjadi ledakan bom, sebanyak 8 demonstran yang dinilai melakukan tindakan anarkis dinyatakan bersalah atas konspirasi ini dan divonis hukuman mati.
Peristiwa yang terjadi di Chicago ini menjadi pemberitaan dunia karena indikasi di lapangan menunjukkan bahwa ke delapan orang ini tidak terbukti meleparkan bom.
Tiga tahun setelah terjadinya peristiwa yang menghebohkan ini, partai sosialis di Perancis mencanangkan hari buruh internasional sebagai penghargaan bagi rekan sesama buruh yang gugur dalam pergerakan dan perjuangannya di perayaan Haymarket Chicago yang memakan korban jika.
Perjuangan buruh di pertengah abad 19 ini berhasil menyebar ke seluruh dunia dengan argumen bahwa jam kerja selama 8 jam diperlukan buruh untuk menjaga produktivitas kerjanya, karena buruh disamping 8 jam bekerja juga memerlukan waktu 8 jam untuk berekreasi dan 8 jam untuk beristirahat.
Jadi sebenarnya hakekat perjuangan awal dari hak buruh ini adalah menyeimbangkan jam kerja agar lebih produktif dan tentunya lebih manusiawi.
Sebelum digulirkannya perjuangan hari buruh internasional ini, buruh yang bekerja terutama di sektor industri pada awal abad 19 umumnya bekerja selama 10-16 jam selama 6 hari dalam seminggunya.
Pada tahun 1850 an buruh di seluruh dunia mulai memperjuangkan kondisi kerja yang lebih baik. Di Australia misalnya pejuangan ini dimulai tahun 1855-1856 dengan melakukan demonstrasi secara terorganisir di berbagai wilayah termasuk di gedung parlemen. Perjuangan ini akhirnya berhasil dengan disetujuinya jam kerja selama 48 jam dalam 6 hari dari 60 jam sebelumnya tanpa mengurangi upah yang didapatnya.
Ternyata keberhasilan perjuangan mengurangi jam kerja ini bukanlah akhir dari perjuangan para buruh saat itu. Banyak masalah yang merundung para buruh saat itu seperti buruknya suasana dan lingkungan kerja yang memerlukan perbaikan, pekerja wanita yang dibayar lebih rendah dari pekerja laki laki, tingginya nagka kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian saat itu dll.
Paling tidak ada 4 hal penting terkait dengan hari buruh internasional ini, yaitu:
Hakekat hak buruh untuk diperlakukan secara manusiawi dengan diakuinya hak buruh untuk bekerja selama 8 jam, 8 jam untuk rekreasi dan 8 jam untuk beristirahat
May day telah dijadikan hari demonstrasi penting bagi kelompok sosialis dan komunis
Hari buruh telah dijadikan hari libur penting di negara China, Korea Uatara, Kuba dan negara pecahan eks Uni Soviet yang biasanya dirayakan dengan parade militer dan menanamkan kembali idelogi negara
Selama era perang dingin, hari buruh dirayakan secara besar besaran di Uni Soviet yang dihadiri oleh petinggi partai komunis Kremlin terutama dari Politburo. Perayaan juga dilakukan di kuburan Lenin.
Jadi pada hakekatnya hari buruh internasional ini adalah untuk merayakan dan mengenang perjuangan para buruh yang terkait dengan jam kerja yang lebih manusiawi dan juga hak buruh lainnya yang berkembang kemudian, seperti misalnya hal yang terkait dengan keselamatan kerja.
Kini hari buruh telah dinyatakan sebagai hari libur nasional di Indonesia, Harapan terbesar dari perayaan hari buruh hari ini adalah dihayatinya hakekat hari buruh yang seutuhnya.
Alangkah indahnya jika perayaan hari buruh ini diwarnai dengan semangat perjuangan seperti yang dicanangkan pada tema tema hari buruh internasional yang pernah ada sebelumnya, seperti: “Promote Employment by supporting prospective entrepreneurs” atau “Let’s value work by providing the jobless with startup capital support”
Sudah saatnya dalam memperingati hari buruh kali ini untuk menggeser paradigma lama dari "menuntut" ke arah padigma baru "menyumbang ide" dan "membantu mencarikan solusi" untuk meningkatkan kesejahteraan. Selamat hari buruh
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rrnoor/hakekat-perayaan-hari-buruh_59066aecff22bdec256cca39
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rrnoor/hakekat-perayaan-hari-buruh_59066aecff22bdec256cca39
Komentar
Posting Komentar