Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi Sampang
Masyarakat akan meningkat taraf ekonominya, jika roda perekonomian berjalan dengan baik. Dalam upaya mengembangkan potensi ekonomi Sampang, Pemerintah Kabupaten Sampang harus berada di garda depan dengan membuat perencanaan yang tepat untuk menentukan arah kebijakan pembangunan daerah. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Sampang bertindak menyediakan barang dan jasa yang tidak disediakan oleh swasta seperti fasilitas jalan, produk-produk hukum, maupun keamanan.
Mengembangkan Potensi Ekonomi Sampang
Pada dasarnya tujuan pembangunan bidang ekonomi adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berkeadilan dan merata serta terciptanya kesempatan berusaha serta tersedianya lapangan kerja baru bagi rakyat.
Terkait dengan pengembangan potensi ekonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Sampang harus melakukan terobosan melalui pemberdayaan daerah, dimana Pemerintah harus mampu mengatur, mengurus, dan mengelola kepentingan serta aspirasi masyarakat . Selama ini seringkali terlihat, bahwa posisi tawar yang dimiliki daerah terasa kurang, terutama terhadap pihak ketiga (dunia usaha). Untuk itu pemberdayaan daerah perlu dilakukan terhadap semua komponen, yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta.
Dengan terbangunnya sinergi yang baik akan tercipta iklim yang baik, sehingga akan menjadi daya tarik masuknya investasi di Kabupaten Sampang. Dengan masuknya investasi, secara tidak langsung akan mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan menggeliatnya aktivitas perekonomian yang pada akhirnya juga akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini tidak signifikan.
Beberapa hal yang perlu dicermati untuk menarik investasi di Kabupaten Sampang.
1. Kelembagaan Pelayanan Penanaman Modal
2. Promosi Investasi Daerah
3. Komitmen Pemerintah Daerah terhadap masuknya investasi
4. Infrastruktur
5. Akses lahan usaha
6. Tenaga kerja
7. Jaminan keamanan usaha maupun investasi
8. Kinerja ekonomi daerah
9. Peranan dunia usaha dalam perekonomian daerah.
Selain itu terdapat komponen-komponen yang bisa menjadi hambatan bagi para pelaku usaha maupun masuknya investasi`di Kabupaten Sampang yang harus dibenahi.
1. Infrastruktur
2. Adanya Peraturan Daerah yang menghambat perijinan
3. Adanya kenaikan berbagai tarif yang bisa menyebabkan timbulnya ekonomi biaya tinggi.
4. Pajak dan retribusi
5. Kelangkaan bahan baku
6. Invisible cost
7. Stabilitas dan hankam
8. Upah minimum regional
Untuk lebih menarik dan meyakinkan investor, Pemerintah Kabupaten Sampang harus memberi informasi yang dibutuhkan oleh investor. Ini perlu dilakukan untuk dapat mengembangkan potensi ekonomi sampang
Pada umumnya berupa kebutuhan investasi di suatu daerah, adanya kebijakan investasi, potensi yang dimiliki daerah, peluang usaha, sumber dan proyek investasi serta contoh proyek investasi yang pernah ada, serta Profil Potensi Daerah yang berisi tentang informasi peluang usaha yang layak bagi investor. Profil Potensi Daerah ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat menangkap peluang investasi dan mengambil keputusan untuk berinvestasi
Dengan Profil Potensi Daerah yang telah memenuhi kriteria, maka diharapkan Pemerintah Kabupaten Sampang dapat mempunyai prospek usaha dengan pasar yang jelas sesuai dengan prioritas yang telah digariskan dalam Pembangunan Daerah ( Renstrada ).
Pemerintah Kabupaten Sampang dapat membagi potensi daerah dalam tiga sektor:
1. Sektor Primer ( Perkebunan, Pertanian, Perikanan)
2. Sektor Sekunder ( Pengolahan dan Industri )
3. Sektor Tersier ( Perdagangan, Pariwisata, Jasa, Perhotelan, Ekonomi kreatif, dan sebagainya).
Strategi pengembangan potensi ekonomi daerah ini harus berdasarkan peluang serta potensi yang dimiliki Kabupaten Sampang, dengan menonjolkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta adanya kebijakan-kebijakan yang ramah terhadap dunia usaha.
Dengan pengelolaan yang baik dan profesional, akan berdampak positif bagi perekonomian Kabupaten Sampang, karena semakin banyaknya usaha-usaha baru yang berdiri, tenaga kerja yang semakin terserap, pendapatan asli daerah semakin bertambah, serta meningkatnya indeks perekonomian daerah.
( Joko/Redaktur Senior )
Komentar
Posting Komentar