Social Media Membunuh Blog?
SOCIAL Media kini menjadi fenomena. Rata-rata pengguna internet kini aktif ‘bermesraan’ dengan social media. Bagaimana dengan blog? Bagaimana masa depan blog? Benarkah social media akan (atau sudah) membunuh blog?
Social media dewasa ini memang terus menggeliat. Facebook, situs social media terbesar di dunia penggunanya terus bertambah. Hingga hari ini, menurut checkfacebook, pengguna jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg ini berjumlah 877.993.260 dan diperkirakan akan mencapai angka 1 milyar pad akhir tahun 2012. Indonesia berada di peringkat empat pengguna Facebook terbesar di dunia, sebanyak 42,4 juta.
Pengguna Twitter juga terus membengkak, dan menurut dailymail mencapai 140 juta pada Mei 2012 dan terus memperlihatkan tren kenaikan. Indonesia kini menempatiperingkat keenam pengguna Twitter terbesar dunia, dan naik cukup signifikan karena di tahun 2009 Indonesia bahkan tidak termasuk dalam 17 besar.
Begitu juga dengan media social lainnya seperti Google+ yang pengguna di seluruh dunia mencapai 170 juta, sekalipun di Indonesia perkembangan Google+ belum terlalu besar.
Bagaimana dengan blog? Hingga akhir 2011 Nielsen mencatat ada sekitar 181 juta blog yang online di seluruh dunia, naik cukup pesat karena pada tahun 2006 baru ada 36 juta blog. Di Indonesia, diari online ini sudah dikenal jauh sebelum Facebook dan Twitter diciptakan. Namun perkembangannya memang tidak tergolong siginifikan. Blogger di Indonesia hingga akhir 2011, menurut Donnybu, diperkirakan berjumlah 2,7 juta, dengan jumlah blog sekitar 5,4 juta. Indonesia tidak termasuk dalam 10 besar dalam daftar negara blogger dunia.
Pembunuh atau pembantu?
Ketika social media belum dikenal, blogger tak punya wahana untuk menyebarluaskan tulisan. Blogger yang menjadikan blognya sebagai mesin uang hanya bisa mengandalkan email untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Kini, munculnya social media membuat blogger punya banyak “pintu” untuk menyebar-luaskan informasi.
Tidak mengherankan jika tombol ’share’ dengan ikon berbagai social media bisa ditemui dengan mudah di sejumlah blog.
Jadi, dari sisi ini, dapat dikatakan kalau social media bukanlah pembunuh blog.
Social media justru wahana yang bisa membantu menyebarluaskan pesan yang disampaikan melalui blog. Bahkan menurut mashable, setiap hari ada sekitar 2 juta tulisan yang dipublikasi di blog. Dua juta tulisan ini bisa mengisi majalah Time selama 77 tahun tanpa henti!!!
Tapi, tentu saja, semua kembali ke pihak pengguna. Banyak blogger Indonesia yang membiarkan blognya terlantar selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Blogger ini lebih suka berkicau melalui Twitter, dan kicauan bisa beberapa kali dalam sehari atau bahkan sejam.
Begitu juga dengan Facebook. Sejumlah Blogger lebih memilih mengupdate status (dan mengabarkan dia ada di mana dan sedang nongkrong dengan siapa) dibanding mengupdate blognya.
Kolaborasi
Geliat social media membuat sejumlah pihak berupaya mengombinasikan plaform ngeblog dengan jejaring sosial. Munculah platform Tumblr dan Posterous, misalnya, yang memungkinkan blogger ‘pemalas’ bisa tetap membuat posting singkat, atau bahkan hanya dengan foto. Platform Tumblr sekarang sedang menjadi tren dan cukup diminati.
Di Indonesia, fenomena yang perlu disimak adalah hadirnya Kompasiana. Bagi saya pribadi, Kompasiana dapat dikatakan sebagai kombinasi blog dengan jejaring sosial seperti Facebook. Pihak yang suka menulis bisa menulis di Kompasiana. Yang suka bergaul juga bisa bergaul di Kompasiana. Fitur ‘teman’ merupakan inovasi brilian yang mungkin mengadopsi fitur ‘following’ di Twitter. Data statistik berapa kali sebuah tulisan dibaca orang juga merupakan keunggulan tersendiri.
Pada Kompasiana, isu apakah social media akan membunuh blog tidak relevan karena Kompasiana sesungguhnya adalah platform ngeblog plus media sosial.
Namun di luar Kompasiana, isu itu akan tetap mengemuka. Ketika banyak blogger berimigrasi dan menjadi tukang berkicau dan Facebookers, blog akan tetap hidup, dan akan diisi oleh mereka yang memang benar-benar ingin menulis.
Blog, pada akhirnya memang bukan untuk semua orang!!!
Salam,
Komentar
Posting Komentar