Ciri Khas dan Keunikan orang Katolik
Ciri khas orang Katolik itu mudah sekali dikenali, baik dari bahasa tubuh, sikap hidup, dan tindak tanduknya. Apa iya sih?
Mereka yg Katolik dapat dikenali dgn hal-hal berikut ini:
1. Membuat Tanda Salib, hal ini sering dilakukan pada saat pembuka dan
penutup doa. Saat-saat khusus, seperti gembira karena memenangkan suatu lomba hal ini pun dilakukan. Saat ketakutan, dengan spontan adapula yang melakukan gerakan ini. Dengan melihat gerak tubuh ini, kita bisa tahu bahwa seseorang itu beragama Katolik. Namun tidak semuanya berani menunjukkan identitas tersebut, misalnya pada saat makan di restoran, di warteg atau pada suatu resepsi. Beranikah Anda?
2. Pada hari Sabtu atau minggu, pada saat mereka ke gereja, kita bisa
membedakan bahwa mereka adalah seorang Katolik adalah dari buku yang
dibawanya (jika mereka membawanya), Orang Katolik tidak membawa Alkitab tapi Puji Syukur (dulu Madah Bakti). Mereka lebih akrab dengan yang namanya Puji Syukur daripada Alkitab, sehingga ada lelucon bahwa Kitabnya orang Katolik adalah Puji Syukur.
(Dengan catatan: Karena Gereja Katolik sudah ada Lembar Teks Misa, jadi boro2 bawa Kitab Suci seberat itu apalagi zaman skrg orang Katolik ke Gereja ada yg bawa uang kolekte dan tas (buat yg wanita), udah Puji Syukur nggak dibawa lagi krn sudah tersedia di tempat duduk Gereja. Tinggal baca. (jangan terbawa pulang loh)
3. Jika di rumahnya ada salib yang terpajang di dinding, maka salib itu
ada "corpus"-nya (patung Yesus yang disalibkan).
Itulah hal-hal lahiriah yang bisa langsung kita ketahui. Dibawah ini ada
lagi keunikan lainnya, yaitu :
1. Adanya Iuran Santo Yusup. Itu lho iuran masa depan untuk RIP nya warga Katolik. Sehingga ada yang bilang bahwa jadi Orang Katolik, kalau meninggal tidak usah repot ngurusin peti dan kavling kuburan karena sudah ada yang ngurus. Bisa aja nih!
2. Sabda Yesus, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu "(Mat 11:28), ditanggapi dengan sungguh-sungguh (namun tidak semuanya melakukan ini) pada saat mendengarkan homili (kotbah) pastor di gereja. Mungkin karena letih dan lesu, mereka tertidur di rumah Tuhan.
3. Jika ada pertemuan pendalaman Kitab Suci di lingkungan, biasanya yang
datang bisa dihitung dengan jari. Sepertinya mereka alergi atau takut dengan yang namanya Kitab Suci (tapi tidak semua lho!). Yang datang lebih sedikit dibandingkan dengan jika ada ibadat doa Rosario, setiap bulan Mei danOktober. Mungkin karena dalam rosario mereka tidak perlu berpikir dan untuk sharing pengalaman, tinggal mendoakan doa hafalan, semua orang bisa melakukannya. Tapi Doa Rosario itu mulia lho, namun tidak semua umat memahami makna dan dalam hal mempraktekkan doa tersebut.
4. Ada Komuni suci dalam setiap misa, dan misa diakhiri dengan bertkat
perutusan dari Pastor, namun masih ada saja yang langsung pulang setelah menerima komuni. Mungkin tujuan mereka ke gereja hanya untuk komuni saja ya. (Yudas Iskariot zaman sekarang!!! Begitu Komuni bablas pulang, seharusnya nggak pantas menerima Komuni itu orang)
5. Ada yang namanya Sakramen Rekonsiliasi, alias Tobat alias Pengakuan
Dosa, tapi tidak semua menjalankannya. Umumnya mereka lakukan setahun dua kali pada saat menjelang Natal dan Paskah. Bahkan ada yang alergi dengan sakramen tersebut. Atau alasan lainnya, mereka lebih suka langsung berdoa kepada yang di atas (plafon?) daripada dengan Pastor atau Romo. Mungkin mereka berpikir bahwa, "Romo juga manusiaaaaaa…." Mengikuti lagunya serius band. Padahal dalam Kitab Suci, Yesus berkata pada para muridNya, "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."* (Mat 16:19).
6. Perkawinan monogami, tidak terpisahkan dan sekali seumur hidup.
Istilah dalam bahasa jawanya, *till death do us apart*. Apa iya?
Bagaimana dengan para selebritis Katolik? Ada lho yang tidak menerapkan hal ini.
7. Sebelum perkawinan ada kursus perkawinan, ada penyelidikan kanonik dan komitmen bersama untuk mendidik anak secara katolik serta komitmen untuk membina rumah tangga menjadi keluarga bahagia, namun yang terjadi seringkali mereka malah membangun ring tinju.
8. Pada masa Prapaskah, biasanya mereka diwajibkan melakukan puasa dan pantang dan ada ibadat yang namanya Jalan Salib, namun sekali lagi tidak semua menjalankannya.
9. Warga yang non aktif, biasanya sibuk melakukan pendekatan dengan
pengurus lingkungan, wilayah dan Paroki pada saat punya keperluan khusus, seperti mengurus surat baptis, surat nikah, dan lain sebagainya.
10. Pada saat Natal dan Paskah, panitia pelaksana, seringkali dibuat
heran karena tiba-tiba dalam suatu misa, umat yang hadir jumlahnya bisa
berlipat kali dari biasanya. Mereka harus siap dengan kursi-kursi dan tenda
untuk bisa menampung umat yang hadir.
11. Point diatas (10) disebabkan karena ada umat yang menganut paham
NAPAS, Yaitu ke gereja hanya pada saat Natal dan Paskah.
12. Dalam perayaan Misa di gereja, pada saat-saat tertentu, Pada Hari
Raya, seringkali terdengar lagu-lagu Gregorian. Oh, indah sekali.
13. Punya santo-santa pelindung. Bagi bayi yang akan dibaptis menggunakan nama baptis dari nama santo atau santa sebagai pelindungnya. Sehingga terbit buku dengan judul 'Orang Kudus Sepanjang Tahun' (OBOR) dan Ensiklopedi Orang Kudus (Cipta Loka Caraka). Namun seringkali sang orang tua tidak memahami dan mengerti riwayat hidup sang santo/santa tersebut dan teladan apa yang akan dituruti dari santo/santa tersebut.
14. Punya pimpinan tertinggi dalam Hirarki Gereja, namanya PAUS, yang
merupakan penerus santo Petrus, wakil Kristus di dunia
Mereka yg Katolik dapat dikenali dgn hal-hal berikut ini:
1. Membuat Tanda Salib, hal ini sering dilakukan pada saat pembuka dan
penutup doa. Saat-saat khusus, seperti gembira karena memenangkan suatu lomba hal ini pun dilakukan. Saat ketakutan, dengan spontan adapula yang melakukan gerakan ini. Dengan melihat gerak tubuh ini, kita bisa tahu bahwa seseorang itu beragama Katolik. Namun tidak semuanya berani menunjukkan identitas tersebut, misalnya pada saat makan di restoran, di warteg atau pada suatu resepsi. Beranikah Anda?
2. Pada hari Sabtu atau minggu, pada saat mereka ke gereja, kita bisa
membedakan bahwa mereka adalah seorang Katolik adalah dari buku yang
dibawanya (jika mereka membawanya), Orang Katolik tidak membawa Alkitab tapi Puji Syukur (dulu Madah Bakti). Mereka lebih akrab dengan yang namanya Puji Syukur daripada Alkitab, sehingga ada lelucon bahwa Kitabnya orang Katolik adalah Puji Syukur.
(Dengan catatan: Karena Gereja Katolik sudah ada Lembar Teks Misa, jadi boro2 bawa Kitab Suci seberat itu apalagi zaman skrg orang Katolik ke Gereja ada yg bawa uang kolekte dan tas (buat yg wanita), udah Puji Syukur nggak dibawa lagi krn sudah tersedia di tempat duduk Gereja. Tinggal baca. (jangan terbawa pulang loh)
3. Jika di rumahnya ada salib yang terpajang di dinding, maka salib itu
ada "corpus"-nya (patung Yesus yang disalibkan).
Itulah hal-hal lahiriah yang bisa langsung kita ketahui. Dibawah ini ada
lagi keunikan lainnya, yaitu :
1. Adanya Iuran Santo Yusup. Itu lho iuran masa depan untuk RIP nya warga Katolik. Sehingga ada yang bilang bahwa jadi Orang Katolik, kalau meninggal tidak usah repot ngurusin peti dan kavling kuburan karena sudah ada yang ngurus. Bisa aja nih!
2. Sabda Yesus, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu "(Mat 11:28), ditanggapi dengan sungguh-sungguh (namun tidak semuanya melakukan ini) pada saat mendengarkan homili (kotbah) pastor di gereja. Mungkin karena letih dan lesu, mereka tertidur di rumah Tuhan.
3. Jika ada pertemuan pendalaman Kitab Suci di lingkungan, biasanya yang
datang bisa dihitung dengan jari. Sepertinya mereka alergi atau takut dengan yang namanya Kitab Suci (tapi tidak semua lho!). Yang datang lebih sedikit dibandingkan dengan jika ada ibadat doa Rosario, setiap bulan Mei danOktober. Mungkin karena dalam rosario mereka tidak perlu berpikir dan untuk sharing pengalaman, tinggal mendoakan doa hafalan, semua orang bisa melakukannya. Tapi Doa Rosario itu mulia lho, namun tidak semua umat memahami makna dan dalam hal mempraktekkan doa tersebut.
4. Ada Komuni suci dalam setiap misa, dan misa diakhiri dengan bertkat
perutusan dari Pastor, namun masih ada saja yang langsung pulang setelah menerima komuni. Mungkin tujuan mereka ke gereja hanya untuk komuni saja ya. (Yudas Iskariot zaman sekarang!!! Begitu Komuni bablas pulang, seharusnya nggak pantas menerima Komuni itu orang)
5. Ada yang namanya Sakramen Rekonsiliasi, alias Tobat alias Pengakuan
Dosa, tapi tidak semua menjalankannya. Umumnya mereka lakukan setahun dua kali pada saat menjelang Natal dan Paskah. Bahkan ada yang alergi dengan sakramen tersebut. Atau alasan lainnya, mereka lebih suka langsung berdoa kepada yang di atas (plafon?) daripada dengan Pastor atau Romo. Mungkin mereka berpikir bahwa, "Romo juga manusiaaaaaa…." Mengikuti lagunya serius band. Padahal dalam Kitab Suci, Yesus berkata pada para muridNya, "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."* (Mat 16:19).
6. Perkawinan monogami, tidak terpisahkan dan sekali seumur hidup.
Istilah dalam bahasa jawanya, *till death do us apart*. Apa iya?
Bagaimana dengan para selebritis Katolik? Ada lho yang tidak menerapkan hal ini.
7. Sebelum perkawinan ada kursus perkawinan, ada penyelidikan kanonik dan komitmen bersama untuk mendidik anak secara katolik serta komitmen untuk membina rumah tangga menjadi keluarga bahagia, namun yang terjadi seringkali mereka malah membangun ring tinju.
8. Pada masa Prapaskah, biasanya mereka diwajibkan melakukan puasa dan pantang dan ada ibadat yang namanya Jalan Salib, namun sekali lagi tidak semua menjalankannya.
9. Warga yang non aktif, biasanya sibuk melakukan pendekatan dengan
pengurus lingkungan, wilayah dan Paroki pada saat punya keperluan khusus, seperti mengurus surat baptis, surat nikah, dan lain sebagainya.
10. Pada saat Natal dan Paskah, panitia pelaksana, seringkali dibuat
heran karena tiba-tiba dalam suatu misa, umat yang hadir jumlahnya bisa
berlipat kali dari biasanya. Mereka harus siap dengan kursi-kursi dan tenda
untuk bisa menampung umat yang hadir.
11. Point diatas (10) disebabkan karena ada umat yang menganut paham
NAPAS, Yaitu ke gereja hanya pada saat Natal dan Paskah.
12. Dalam perayaan Misa di gereja, pada saat-saat tertentu, Pada Hari
Raya, seringkali terdengar lagu-lagu Gregorian. Oh, indah sekali.
13. Punya santo-santa pelindung. Bagi bayi yang akan dibaptis menggunakan nama baptis dari nama santo atau santa sebagai pelindungnya. Sehingga terbit buku dengan judul 'Orang Kudus Sepanjang Tahun' (OBOR) dan Ensiklopedi Orang Kudus (Cipta Loka Caraka). Namun seringkali sang orang tua tidak memahami dan mengerti riwayat hidup sang santo/santa tersebut dan teladan apa yang akan dituruti dari santo/santa tersebut.
14. Punya pimpinan tertinggi dalam Hirarki Gereja, namanya PAUS, yang
merupakan penerus santo Petrus, wakil Kristus di dunia
Komentar
Posting Komentar