Tujuh Cerita Pendek Terbaik Versiku
Tujuh Cerita Pendek Terbaik Versiku
Curcol dikit, ya. Beberapa saat ini saya jarang membaca cerpen di Kompasiana, walau sebenarnya ingin menjadi pembaca maupun penulis cerpen yang 'asik' itu bagian dari passion saya. Dulu saya sempat suka membaca buku antologi cerpen, misalnya antologi yang ditulis oleh Budi Darma "Orang-orang Bloomington", atau "Seribu Kunang-kunang di Manhattan" karya Umar Kayam (Alm.). Itu cerpen-cerpen yang berbeda!
Di zaman now yang serba praktis dan cepat, banyak bermunculan cerpenis di media online. Cerpen di sebuah platform berbasis online, khususnya di Kompasiana rata-rata cukup pendek dibandingkan dengan cerpen di majalah atau koran cetak. Saya sempat turut menulis selain aktif mengunjungi kanal fiksiana, sayangnya kesempatan & stamina menulis dan membaca karya-karya cerpen di Kompasiana sempat menyurut.
Kini saya ingin menguji nyali dengan mencoba mengulik karya cerpen Kompasianer, menampilkan 7 (tujuh) karya terbaik, tepatnya yang paling berkesan bagi saya.
Saya menyadari kapasitas diri yang tidak memadai untuk memberikan penilain obyektif. Bagaimanapun karya kreatif termasuk cerpen, tidak terlepas dari apresiasi atau penilaian subyektif dari pembacanya, dalam hal ini saya sendiri.
Kurasi atau apresiasi cerpen versi ini diharapkan menjadi sebuah kesempatan berharga untuk mendongkrak semangat, dan membangkitkan kembali passion menulis karya kreatif saya.
Menelusuri jejak bacaan saya untuk cerpen di Kompasiana, ingatan tentang kesan dan persepsi beberapa karya menjadikan kurasi ini akhirnya tersajikan bagi Pembaca sekalian.
"A short story is like a kiss in the dark from a stranger." Stephen King
Interpretasi saya atas kutipan Stephen King di atas, membaca cerpen-cerpen para Kompasianer ini membuat saya penasaran, senang, berpikir, memberikan sensasi 'kepuasan' dan ingin membaca lanjutannya. 'Ciuman seseorang yang tidak dikenal', hmm begitulah cerpen menampilkan tokoh yang mendadak kita temui dan 'ketahui' kisahnya dari dan ke suatu titik yang tidak kita ketahui sepenuhnya.
**
Urutan sajian nama dan judul cerpen di bawah ini tidak dimaksudkan sebagai urutan peringkat. Semoga berkenan, baik bagi pembaca maupun penulis yang karyanya termasuk di sini.
Menyajikan kisah yang sekilas merupakan kejadian yang tidak asing bagi kita, tentang sepasang pasutri bernama Pras dan Monik. Keduanya digambarkan terlibat dalam komunikasi tanpa kata-kata berbunga-bunga.
Ada hal yang tidak disukai dari dan oleh kedua belah pihak, namun masing-masing tampak "mau tidak mau" menerimanya sebagai satu paket risiko berumah tangga. Pras tidak bisa mendesakkan keinginannya agar Monik menghentikan kebiasaannya menyanyikan lagu yang tidak disukai Pras. Sebaliknya Monik tidak bisa menuntut Pras lebih ekspresif dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Kesan saya, masing-masing merasa benar dengan pendapatnya. Sebuah insiden yang nyaris fatal justru menjadi momen pengingat yang merekatkan lebih erat ikatan cinta pasutri ini.
**
Della Anna dalam cerpennya yang berjudul "Misteri Persahabatan" menceritakan kisah empat orang bersahabat yang tidak terpisahkan, namun kisah ini cukup bikin pembaca seperti saya merinding, sekaligus sedih. Sedih banget. Ikuti versi lengkapnya, silakan KLIK TAUTAN INI: "Misteri Persahabatan"
**
Cerpen diawali dengan pengenalan keistimewaan Sabrina baik fisik dan kepribadiannya, ahay! Pembaca mulai jatuh cinta kepadanya, Si Sabrina itu. Sabrina begitu dikenal di kota ini, karena ia membuat banyak anak-anak bahagia. Sabrina yang pandai menari balet, memberikan les tari gratis di sebuah warung kopi.
Pemilik warung senang karena keberadaan Sabrina membuat anak-anak dan pengunjung meramaikan kedai kopi itu. Dalam suatu kejadian, Sabrina tidak tampak lagi di kedai kopi.
Ada seseorang yang menunggu, ada yang lain lagi, dan pemilik warung kopi yang akhirnya memutuskan untuk menutup warungnya sejak Sabrina meninggalkan dunia fana. Cerpen yang meninggalkan kesan kuat di benak pembaca, ada misteri yang terlukiskan menggores hati, kadang 'agak mengerikan'. Itulah cerpen-cerpen ciri khas Desol.
**
Dalam cerpen ini Sang Tokoh adalah narator, menceritakan tentang "kesepakatan"nya dengan 2 orang perempuan berbeda dalam dua kali kebersamaannya, mungkin itu perkawinannya. Isteri pertama dipanggilnya "sikat", yang tidak pernah berbagi kepemilikan sama sekali, meskipun hidup seatap dan setempat tidur dengan Sang Tokoh.
Banyak kejadian unik, menarik, dan satir dikisahkan oleh penulisnya yang bersuara sebagai Sang Tokoh. Kesepakatan dengan Sikat gagal.
Kesepakatan berikutnya adalah kebersamaan Sang Tokoh dengan Kelereng. Kelereng yang disayanginya harus pergi selamanya tersebab penyakitnya yang serius. Saya sangat menikmati cerpen ini, karena penceritaan yang ... ah sudahlah, sebaiknya pembaca membuktikan sendiri cerita lengkapnya. SILAKAN KLIK TAUTAN INI: Cerpen "Kesepakatan"
**
Dalam goresan pena, Fitri Manalu melukiskan kengerian dan efek traumatis yang mendalam dalam diri Tarjo, sampai-sampai kepalanya terobsesi dengan kegaduhan yang tidak bisa dihentikannya, suara pergulatan kucing dan anjing! Pembaca jangan tegang dulu, ini belum selesai. Isi pesannya serius, tentang peristiwa politik atau entah apa yang mendunia. Super serius, super ngeri, tapi nyata.
Kurang asem, di tengah ketegangan pembaca yang terkena "efek fenomena Tarjo", mendadak penulisnya mengecoh dan menertawakan pembaca dengan menungkapkan jati diri Tarjo di mata Bu Karyo. Kurang asem, seperti setengah gila, pembaca malah dibuat ngikik dan ngekek oleh kelucuan Bu Karyo yang sedang mengkal setengah mati kepada Tarjo. Pembaca agak 'mual' ketika ada bunyi "Guk" dan "Meong" keluar dari mulut Tarjo. Ih deh!
Ending cerita? SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
Ini menyajikan dialog antara Sang Tokoh (tanpa nama) dengan seorang lelaki yang tampaknya adalah seorang pemulung di pembuangan sampah. Ada tukar pikiran dalam dialog itu, namun Si Pemulung justru menjadi pembicara utamanya, yang menginjeksi gagasan tentang pentingnya manusia belajar dan meneladani benda. Benda yang dimaksudkan untuk diteladani menurut Si Pemulung pada akhirnya merujuk pada satu nama, yaitu 'tiang listrik'.
Alasan dan ide Si Pemulung bersumber dari konsep dasar yang mengidentifikasikan manusia sebagai Homo Sociusyang sayangnya bergeser menjadi Homo Narcisus.
"Menjadi tiang listrik pada negeri manusia bukanlah soal sederhana. Terlebih negeri dengan pertunjukan drama dimana-mana."
Cerpen ini memotret peristiwa memviralnya kasus 'bakpao' yang matang bukan dari kompor, namun dari tiang listrik! Walah, weleh, cerpen ini rupanya memfilosofikan lelucon wagu asal-usul bakpao. Penasaran? Lengkapnya SILAKAN KLIK TAUTAN INI
"... Any man can make mistakes, but only an idiot persists in his error."
***
Sebuah konflik batin yang bisa terjadi pada siapa saja, dilukiskan dengan memikat oleh penulisnya. Ada bagian diri yang menjadi orang dewasa, dan di sisi lain ada pengecut yang menggaungkan bisikan tak berguna, berusaha mengebiri nyali Sang diri. Ada banyak bentuk serangan si Pengecut ini, menyerang dari persembunyian. Siapakah yang akan menang? Sang tokoh apakah Si Pengecut? Untuk tahu lengkapnya, SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
Cerpen yang terinspirasi oleh banyaknya kejadian OTT oleh KPK di negeri tercinta. Kejadian ini ditransformasikan menjadi sebuah kisah dengan penggambaran imajinatif maksimal.
Effizel, malaikat yang baru lulus pendidikan sedang dimagangkan di pos 12, tempat yang paling sibuk. Disinilah pos penyortiran doa paling pertama sebelum diteruskan ke pos-pos terkait, atau dimasukkan ke tong sampah.
"...hanya ingat. Tidak semua teori yang kalian terima saat pendidikan dulu sesuai dengan keadaan sebenarnya di sini. Manusia itu makhluk cerdas dan unpredictable, akhir-akhir ini banyak doa yang aneh dan nyeleneh. Jadi kalau kalian tidak paham, segera hubungi aku," ucap Supervisor Pos mengakhiri briefing.
Effizel merekam nama negara "Indonesia" secara khusus. Dicatatnya dalam hati, doa-doa dari negara tersebut harus diperhatikan baik-baik karena ... SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
C.S. Lewis (Sastrawan dari Britania Raya), "You can make anything by writing." Menurut saya, 7 cerita pendek di atas telah membuktikan kebenaran ungkapan C.S. Lewis.
Salam keren buat para penulis, juga buat penulis cerpen Kompasiana yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Salam Kompasiana! :: @IndriaSalim ::
Ending cerita? SILAKAN KLIK TAUTAN INI
19 Januari 2018 11:56 Diperbarui: 19 Januari 2018 12:09 11 2 1
[Konten Terbaik Versiku]
Curcol dikit, ya. Beberapa saat ini saya jarang membaca cerpen di Kompasiana, walau sebenarnya ingin menjadi pembaca maupun penulis cerpen yang 'asik' itu bagian dari passion saya. Dulu saya sempat suka membaca buku antologi cerpen, misalnya antologi yang ditulis oleh Budi Darma "Orang-orang Bloomington", atau "Seribu Kunang-kunang di Manhattan" karya Umar Kayam (Alm.). Itu cerpen-cerpen yang berbeda!
Di zaman now yang serba praktis dan cepat, banyak bermunculan cerpenis di media online. Cerpen di sebuah platform berbasis online, khususnya di Kompasiana rata-rata cukup pendek dibandingkan dengan cerpen di majalah atau koran cetak. Saya sempat turut menulis selain aktif mengunjungi kanal fiksiana, sayangnya kesempatan & stamina menulis dan membaca karya-karya cerpen di Kompasiana sempat menyurut.
Kini saya ingin menguji nyali dengan mencoba mengulik karya cerpen Kompasianer, menampilkan 7 (tujuh) karya terbaik, tepatnya yang paling berkesan bagi saya.
Saya menyadari kapasitas diri yang tidak memadai untuk memberikan penilain obyektif. Bagaimanapun karya kreatif termasuk cerpen, tidak terlepas dari apresiasi atau penilaian subyektif dari pembacanya, dalam hal ini saya sendiri.
Kurasi atau apresiasi cerpen versi ini diharapkan menjadi sebuah kesempatan berharga untuk mendongkrak semangat, dan membangkitkan kembali passion menulis karya kreatif saya.
Menelusuri jejak bacaan saya untuk cerpen di Kompasiana, ingatan tentang kesan dan persepsi beberapa karya menjadikan kurasi ini akhirnya tersajikan bagi Pembaca sekalian.
"A short story is like a kiss in the dark from a stranger." Stephen King
Interpretasi saya atas kutipan Stephen King di atas, membaca cerpen-cerpen para Kompasianer ini membuat saya penasaran, senang, berpikir, memberikan sensasi 'kepuasan' dan ingin membaca lanjutannya. 'Ciuman seseorang yang tidak dikenal', hmm begitulah cerpen menampilkan tokoh yang mendadak kita temui dan 'ketahui' kisahnya dari dan ke suatu titik yang tidak kita ketahui sepenuhnya.
**
Urutan sajian nama dan judul cerpen di bawah ini tidak dimaksudkan sebagai urutan peringkat. Semoga berkenan, baik bagi pembaca maupun penulis yang karyanya termasuk di sini.
Cerpen "Karena Aku Sanggup" karya Lilik Fatimah Azzahra
Menyajikan kisah yang sekilas merupakan kejadian yang tidak asing bagi kita, tentang sepasang pasutri bernama Pras dan Monik. Keduanya digambarkan terlibat dalam komunikasi tanpa kata-kata berbunga-bunga.
Ada hal yang tidak disukai dari dan oleh kedua belah pihak, namun masing-masing tampak "mau tidak mau" menerimanya sebagai satu paket risiko berumah tangga. Pras tidak bisa mendesakkan keinginannya agar Monik menghentikan kebiasaannya menyanyikan lagu yang tidak disukai Pras. Sebaliknya Monik tidak bisa menuntut Pras lebih ekspresif dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Kesan saya, masing-masing merasa benar dengan pendapatnya. Sebuah insiden yang nyaris fatal justru menjadi momen pengingat yang merekatkan lebih erat ikatan cinta pasutri ini.
Cerpen manis dan berkesan ini dapat Anda baca lengkapnya, silakan KLIK TAUTAN INI
**
Della Anna dalam cerpennya yang berjudul "Misteri Persahabatan" menceritakan kisah empat orang bersahabat yang tidak terpisahkan, namun kisah ini cukup bikin pembaca seperti saya merinding, sekaligus sedih. Sedih banget. Ikuti versi lengkapnya, silakan KLIK TAUTAN INI: "Misteri Persahabatan"
**
Cerpen berjudul "Mata Sabrina" karyaDesol
Cerpen diawali dengan pengenalan keistimewaan Sabrina baik fisik dan kepribadiannya, ahay! Pembaca mulai jatuh cinta kepadanya, Si Sabrina itu. Sabrina begitu dikenal di kota ini, karena ia membuat banyak anak-anak bahagia. Sabrina yang pandai menari balet, memberikan les tari gratis di sebuah warung kopi.
Pemilik warung senang karena keberadaan Sabrina membuat anak-anak dan pengunjung meramaikan kedai kopi itu. Dalam suatu kejadian, Sabrina tidak tampak lagi di kedai kopi.
Ada seseorang yang menunggu, ada yang lain lagi, dan pemilik warung kopi yang akhirnya memutuskan untuk menutup warungnya sejak Sabrina meninggalkan dunia fana. Cerpen yang meninggalkan kesan kuat di benak pembaca, ada misteri yang terlukiskan menggores hati, kadang 'agak mengerikan'. Itulah cerpen-cerpen ciri khas Desol.
SILAKAN KLIK TAUTAN INI: Cerpen "Mata Sabrina"
**
Cerpen berjudul "Kesepakatan" karya Andi Wi
Dalam cerpen ini Sang Tokoh adalah narator, menceritakan tentang "kesepakatan"nya dengan 2 orang perempuan berbeda dalam dua kali kebersamaannya, mungkin itu perkawinannya. Isteri pertama dipanggilnya "sikat", yang tidak pernah berbagi kepemilikan sama sekali, meskipun hidup seatap dan setempat tidur dengan Sang Tokoh.
Banyak kejadian unik, menarik, dan satir dikisahkan oleh penulisnya yang bersuara sebagai Sang Tokoh. Kesepakatan dengan Sikat gagal.
Kesepakatan berikutnya adalah kebersamaan Sang Tokoh dengan Kelereng. Kelereng yang disayanginya harus pergi selamanya tersebab penyakitnya yang serius. Saya sangat menikmati cerpen ini, karena penceritaan yang ... ah sudahlah, sebaiknya pembaca membuktikan sendiri cerita lengkapnya. SILAKAN KLIK TAUTAN INI: Cerpen "Kesepakatan"
**
Cerpen berjudul "Seekor Anjing dan Kucing dalam Pikiran Tarjo" karya Fitri Manalu
Dalam goresan pena, Fitri Manalu melukiskan kengerian dan efek traumatis yang mendalam dalam diri Tarjo, sampai-sampai kepalanya terobsesi dengan kegaduhan yang tidak bisa dihentikannya, suara pergulatan kucing dan anjing! Pembaca jangan tegang dulu, ini belum selesai. Isi pesannya serius, tentang peristiwa politik atau entah apa yang mendunia. Super serius, super ngeri, tapi nyata.
Kurang asem, di tengah ketegangan pembaca yang terkena "efek fenomena Tarjo", mendadak penulisnya mengecoh dan menertawakan pembaca dengan menungkapkan jati diri Tarjo di mata Bu Karyo. Kurang asem, seperti setengah gila, pembaca malah dibuat ngikik dan ngekek oleh kelucuan Bu Karyo yang sedang mengkal setengah mati kepada Tarjo. Pembaca agak 'mual' ketika ada bunyi "Guk" dan "Meong" keluar dari mulut Tarjo. Ih deh!
Ending cerita? SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
Cerpen berjudul "Lelaki yang Belajar pada Tiang Listrik" karya Aji
Ini menyajikan dialog antara Sang Tokoh (tanpa nama) dengan seorang lelaki yang tampaknya adalah seorang pemulung di pembuangan sampah. Ada tukar pikiran dalam dialog itu, namun Si Pemulung justru menjadi pembicara utamanya, yang menginjeksi gagasan tentang pentingnya manusia belajar dan meneladani benda. Benda yang dimaksudkan untuk diteladani menurut Si Pemulung pada akhirnya merujuk pada satu nama, yaitu 'tiang listrik'.
Alasan dan ide Si Pemulung bersumber dari konsep dasar yang mengidentifikasikan manusia sebagai Homo Sociusyang sayangnya bergeser menjadi Homo Narcisus.
"Menjadi tiang listrik pada negeri manusia bukanlah soal sederhana. Terlebih negeri dengan pertunjukan drama dimana-mana."
Cerpen ini memotret peristiwa memviralnya kasus 'bakpao' yang matang bukan dari kompor, namun dari tiang listrik! Walah, weleh, cerpen ini rupanya memfilosofikan lelucon wagu asal-usul bakpao. Penasaran? Lengkapnya SILAKAN KLIK TAUTAN INI
"... Any man can make mistakes, but only an idiot persists in his error."
***
"Suara Misterius dalam Ruang Menulis", cerpen karya Pebrianov
Sebuah konflik batin yang bisa terjadi pada siapa saja, dilukiskan dengan memikat oleh penulisnya. Ada bagian diri yang menjadi orang dewasa, dan di sisi lain ada pengecut yang menggaungkan bisikan tak berguna, berusaha mengebiri nyali Sang diri. Ada banyak bentuk serangan si Pengecut ini, menyerang dari persembunyian. Siapakah yang akan menang? Sang tokoh apakah Si Pengecut? Untuk tahu lengkapnya, SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
SILAKAN KLIK TAUTAN INI
https://www.kompasiana.com/picalgadi/5a1a9253c81c631127780de2/effizel
Cerpen | Effizel oleh Pical Gadi
Cerpen yang terinspirasi oleh banyaknya kejadian OTT oleh KPK di negeri tercinta. Kejadian ini ditransformasikan menjadi sebuah kisah dengan penggambaran imajinatif maksimal.
Effizel, malaikat yang baru lulus pendidikan sedang dimagangkan di pos 12, tempat yang paling sibuk. Disinilah pos penyortiran doa paling pertama sebelum diteruskan ke pos-pos terkait, atau dimasukkan ke tong sampah.
"...hanya ingat. Tidak semua teori yang kalian terima saat pendidikan dulu sesuai dengan keadaan sebenarnya di sini. Manusia itu makhluk cerdas dan unpredictable, akhir-akhir ini banyak doa yang aneh dan nyeleneh. Jadi kalau kalian tidak paham, segera hubungi aku," ucap Supervisor Pos mengakhiri briefing.
Effizel merekam nama negara "Indonesia" secara khusus. Dicatatnya dalam hati, doa-doa dari negara tersebut harus diperhatikan baik-baik karena ... SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
C.S. Lewis (Sastrawan dari Britania Raya), "You can make anything by writing." Menurut saya, 7 cerita pendek di atas telah membuktikan kebenaran ungkapan C.S. Lewis.
Salam keren buat para penulis, juga buat penulis cerpen Kompasiana yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Salam Kompasiana! :: @IndriaSalim ::
Curcol dikit, ya. Beberapa saat ini saya jarang membaca cerpen di Kompasiana, walau sebenarnya ingin menjadi pembaca maupun penulis cerpen yang 'asik' itu bagian dari passion saya. Dulu saya sempat suka membaca buku antologi cerpen, misalnya antologi yang ditulis oleh Budi Darma "Orang-orang Bloomington", atau "Seribu Kunang-kunang di Manhattan" karya Umar Kayam (Alm.). Itu cerpen-cerpen yang berbeda!
Di zaman now yang serba praktis dan cepat, banyak bermunculan cerpenis di media online. Cerpen di sebuah platform berbasis online, khususnya di Kompasiana rata-rata cukup pendek dibandingkan dengan cerpen di majalah atau koran cetak. Saya sempat turut menulis selain aktif mengunjungi kanal fiksiana, sayangnya kesempatan & stamina menulis dan membaca karya-karya cerpen di Kompasiana sempat menyurut.
Kini saya ingin menguji nyali dengan mencoba mengulik karya cerpen Kompasianer, menampilkan 7 (tujuh) karya terbaik, tepatnya yang paling berkesan bagi saya.
Saya menyadari kapasitas diri yang tidak memadai untuk memberikan penilain obyektif. Bagaimanapun karya kreatif termasuk cerpen, tidak terlepas dari apresiasi atau penilaian subyektif dari pembacanya, dalam hal ini saya sendiri.
Kurasi atau apresiasi cerpen versi ini diharapkan menjadi sebuah kesempatan berharga untuk mendongkrak semangat, dan membangkitkan kembali passion menulis karya kreatif saya.
Menelusuri jejak bacaan saya untuk cerpen di Kompasiana, ingatan tentang kesan dan persepsi beberapa karya menjadikan kurasi ini akhirnya tersajikan bagi Pembaca sekalian.
"A short story is like a kiss in the dark from a stranger." Stephen King
Interpretasi saya atas kutipan Stephen King di atas, membaca cerpen-cerpen para Kompasianer ini membuat saya penasaran, senang, berpikir, memberikan sensasi 'kepuasan' dan ingin membaca lanjutannya. 'Ciuman seseorang yang tidak dikenal', hmm begitulah cerpen menampilkan tokoh yang mendadak kita temui dan 'ketahui' kisahnya dari dan ke suatu titik yang tidak kita ketahui sepenuhnya.
**
Urutan sajian nama dan judul cerpen di bawah ini tidak dimaksudkan sebagai urutan peringkat. Semoga berkenan, baik bagi pembaca maupun penulis yang karyanya termasuk di sini.
Cerpen "Karena Aku Sanggup" karya Lilik Fatimah Azzahra
Menyajikan kisah yang sekilas merupakan kejadian yang tidak asing bagi kita, tentang sepasang pasutri bernama Pras dan Monik. Keduanya digambarkan terlibat dalam komunikasi tanpa kata-kata berbunga-bunga.
Ada hal yang tidak disukai dari dan oleh kedua belah pihak, namun masing-masing tampak "mau tidak mau" menerimanya sebagai satu paket risiko berumah tangga. Pras tidak bisa mendesakkan keinginannya agar Monik menghentikan kebiasaannya menyanyikan lagu yang tidak disukai Pras. Sebaliknya Monik tidak bisa menuntut Pras lebih ekspresif dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Kesan saya, masing-masing merasa benar dengan pendapatnya. Sebuah insiden yang nyaris fatal justru menjadi momen pengingat yang merekatkan lebih erat ikatan cinta pasutri ini.
Cerpen manis dan berkesan ini dapat Anda baca lengkapnya, silakan KLIK TAUTAN INI
**
Della Anna dalam cerpennya yang berjudul "Misteri Persahabatan" menceritakan kisah empat orang bersahabat yang tidak terpisahkan, namun kisah ini cukup bikin pembaca seperti saya merinding, sekaligus sedih. Sedih banget. Ikuti versi lengkapnya, silakan KLIK TAUTAN INI: "Misteri Persahabatan"
**
Cerpen berjudul "Mata Sabrina" karyaDesol
Cerpen diawali dengan pengenalan keistimewaan Sabrina baik fisik dan kepribadiannya, ahay! Pembaca mulai jatuh cinta kepadanya, Si Sabrina itu. Sabrina begitu dikenal di kota ini, karena ia membuat banyak anak-anak bahagia. Sabrina yang pandai menari balet, memberikan les tari gratis di sebuah warung kopi.
Pemilik warung senang karena keberadaan Sabrina membuat anak-anak dan pengunjung meramaikan kedai kopi itu. Dalam suatu kejadian, Sabrina tidak tampak lagi di kedai kopi.
Ada seseorang yang menunggu, ada yang lain lagi, dan pemilik warung kopi yang akhirnya memutuskan untuk menutup warungnya sejak Sabrina meninggalkan dunia fana. Cerpen yang meninggalkan kesan kuat di benak pembaca, ada misteri yang terlukiskan menggores hati, kadang 'agak mengerikan'. Itulah cerpen-cerpen ciri khas Desol.
SILAKAN KLIK TAUTAN INI: Cerpen "Mata Sabrina"
**
Cerpen berjudul "Kesepakatan" karya Andi Wi
Dalam cerpen ini Sang Tokoh adalah narator, menceritakan tentang "kesepakatan"nya dengan 2 orang perempuan berbeda dalam dua kali kebersamaannya, mungkin itu perkawinannya. Isteri pertama dipanggilnya "sikat", yang tidak pernah berbagi kepemilikan sama sekali, meskipun hidup seatap dan setempat tidur dengan Sang Tokoh.
Banyak kejadian unik, menarik, dan satir dikisahkan oleh penulisnya yang bersuara sebagai Sang Tokoh. Kesepakatan dengan Sikat gagal.
Kesepakatan berikutnya adalah kebersamaan Sang Tokoh dengan Kelereng. Kelereng yang disayanginya harus pergi selamanya tersebab penyakitnya yang serius. Saya sangat menikmati cerpen ini, karena penceritaan yang ... ah sudahlah, sebaiknya pembaca membuktikan sendiri cerita lengkapnya. SILAKAN KLIK TAUTAN INI: Cerpen "Kesepakatan"
**
Cerpen berjudul "Seekor Anjing dan Kucing dalam Pikiran Tarjo" karya Fitri Manalu
Dalam goresan pena, Fitri Manalu melukiskan kengerian dan efek traumatis yang mendalam dalam diri Tarjo, sampai-sampai kepalanya terobsesi dengan kegaduhan yang tidak bisa dihentikannya, suara pergulatan kucing dan anjing! Pembaca jangan tegang dulu, ini belum selesai. Isi pesannya serius, tentang peristiwa politik atau entah apa yang mendunia. Super serius, super ngeri, tapi nyata.
Kurang asem, di tengah ketegangan pembaca yang terkena "efek fenomena Tarjo", mendadak penulisnya mengecoh dan menertawakan pembaca dengan menungkapkan jati diri Tarjo di mata Bu Karyo. Kurang asem, seperti setengah gila, pembaca malah dibuat ngikik dan ngekek oleh kelucuan Bu Karyo yang sedang mengkal setengah mati kepada Tarjo. Pembaca agak 'mual' ketika ada bunyi "Guk" dan "Meong" keluar dari mulut Tarjo. Ih deh!
Ending cerita? SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
Cerpen berjudul "Lelaki yang Belajar pada Tiang Listrik" karya Aji
Ini menyajikan dialog antara Sang Tokoh (tanpa nama) dengan seorang lelaki yang tampaknya adalah seorang pemulung di pembuangan sampah. Ada tukar pikiran dalam dialog itu, namun Si Pemulung justru menjadi pembicara utamanya, yang menginjeksi gagasan tentang pentingnya manusia belajar dan meneladani benda. Benda yang dimaksudkan untuk diteladani menurut Si Pemulung pada akhirnya merujuk pada satu nama, yaitu 'tiang listrik'.
Alasan dan ide Si Pemulung bersumber dari konsep dasar yang mengidentifikasikan manusia sebagai Homo Sociusyang sayangnya bergeser menjadi Homo Narcisus.
"Menjadi tiang listrik pada negeri manusia bukanlah soal sederhana. Terlebih negeri dengan pertunjukan drama dimana-mana."
Cerpen ini memotret peristiwa memviralnya kasus 'bakpao' yang matang bukan dari kompor, namun dari tiang listrik! Walah, weleh, cerpen ini rupanya memfilosofikan lelucon wagu asal-usul bakpao. Penasaran? Lengkapnya SILAKAN KLIK TAUTAN INI
"... Any man can make mistakes, but only an idiot persists in his error."
***
"Suara Misterius dalam Ruang Menulis", cerpen karya Pebrianov
Sebuah konflik batin yang bisa terjadi pada siapa saja, dilukiskan dengan memikat oleh penulisnya. Ada bagian diri yang menjadi orang dewasa, dan di sisi lain ada pengecut yang menggaungkan bisikan tak berguna, berusaha mengebiri nyali Sang diri. Ada banyak bentuk serangan si Pengecut ini, menyerang dari persembunyian. Siapakah yang akan menang? Sang tokoh apakah Si Pengecut? Untuk tahu lengkapnya, SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
SILAKAN KLIK TAUTAN INI
https://www.kompasiana.com/picalgadi/5a1a9253c81c631127780de2/effizel
Cerpen | Effizel oleh Pical Gadi
Cerpen yang terinspirasi oleh banyaknya kejadian OTT oleh KPK di negeri tercinta. Kejadian ini ditransformasikan menjadi sebuah kisah dengan penggambaran imajinatif maksimal.
Effizel, malaikat yang baru lulus pendidikan sedang dimagangkan di pos 12, tempat yang paling sibuk. Disinilah pos penyortiran doa paling pertama sebelum diteruskan ke pos-pos terkait, atau dimasukkan ke tong sampah.
"...hanya ingat. Tidak semua teori yang kalian terima saat pendidikan dulu sesuai dengan keadaan sebenarnya di sini. Manusia itu makhluk cerdas dan unpredictable, akhir-akhir ini banyak doa yang aneh dan nyeleneh. Jadi kalau kalian tidak paham, segera hubungi aku," ucap Supervisor Pos mengakhiri briefing.
Effizel merekam nama negara "Indonesia" secara khusus. Dicatatnya dalam hati, doa-doa dari negara tersebut harus diperhatikan baik-baik karena ... SILAKAN KLIK TAUTAN INI
**
C.S. Lewis (Sastrawan dari Britania Raya), "You can make anything by writing." Menurut saya, 7 cerita pendek di atas telah membuktikan kebenaran ungkapan C.S. Lewis.
Salam keren buat para penulis, juga buat penulis cerpen Kompasiana yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Salam Kompasiana! :: @IndriaSalim ::
Komentar
Posting Komentar