Ilustrasi Khotbah
Agama Yahudi | Allah | Allah | Ampunan Dari | Anak/Pemuda | Anugerah | Atribut | Bapa| Baru Lahir | Beban | Belas Kasih
Pakaian Baru
Belas Kasih Sang Hakim
Siapa Layak Masuk Surga?
Air Kehidupan
Semua Bisa Selamat!
Anda Berarti Bagi Allah
Tertipu Spam
Tiga Salib
Terlalu Mudah
Dialah Jalan
Berpura-pura
Badai Segera Datang!
Standar yang Salah
Kesedihan Tuhan
Kepedihan di Kalvari
Lebih dari Kontrak
Nama Yesus
Hidup dengan Anugerah
Bukan Supaya Jadi Baik
Rekening yang Besar
Perjalanan Ikan Salmon
Dalam Hadirat-Nya
Apakah Dia Peduli?
Persamaan Misterius
Badai Segera Datang!
Cukup untuk Apa Saja
Hanya untuk Pendosa
Kasih dan Kemuliaan
Siapakah "setiap Orang" Itu?
Hadiah Kasih Karunia
Perang Telah Usai!
Sebagaimana Adanya
Bersyukur dan Mengingat
Bebek Mati
Selingan Menyenangkan
Percaya Itu Yakin Penuh
Merayakan Bayi
Etika Kabar Baik
Pengelolaan Amarah
Tanaman Anugerah
Allah Mampu
Hanya Satu Pintu
Tak Ada Kabar Buruk
Pertanyaan Bagus
Dari Terbenam Hingga Terbit
Terjebak!
Itu Pilihan Anda
Manakah Tujuan Kematian?
Kasih Karunia yang Luar Biasa
Kasih Karunia yang Lebih Besar
Kembali ke Titik Awal
Sinar yang Memudar
Ditarik Oleh Salib
Dapatkan Intinya!
Apakah Anda Merdeka?
"mary Sampah"
"mereka Menolak-ku!"
Tak Dapat Dibeli
Dilepaskan Oleh Salib
Transaksi
Terhindar dari Kematian
"cricket" dan Kekristenan
Pemberian Tanpa Bayaran
5k atau 2k
Agama atau Kristus?
Pahlawan yang Luar Biasa
Apakah Yesus Eksklusif?
Hadiah Dalam Hadiah
Lebah yang Murah Hati
Menatah Kristus
Berani Berdamai
Sakit yang Hebat
Roh-Nya Menguatkan
Sambutan Besar
Jerih Lelah
Blessing In Disguise
Allah, Guru Kita
Bagai Bumerang
Ketenangan Sejati
Menjaga Rahasia
Bukan Aib
Topik : Anugerah
13 Desember 2002
Saat Semuanya Tidak Berarti
Nats : Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus (Filipi 3:7)
Bacaan : Filipi 3:7-14
Bacaan : Filipi 3:7-14
Saat membongkar garasi putra saya, saya menemukan semua trofi yang ia menangkan melalui berbagai macam pertandingan atletik selama bertahun-tahun. Semuanya itu dimasukkan ke dalam sebuah kotak kardus, dan siap untuk dibuang.
Saya mengenang darah, keringat, dan air mata yang mengucur demi mendapatkan semua penghargaan itu. Namun sekarang ia membuangnya. Semuanya itu tidak berharga lagi baginya.
Saya jadi teringat pada sebuah puisi anak-anak yang aneh karangan Shel Silverstein berjudul "Hector si Kolektor". Puisi itu mengisahkan tentang semua benda yang dikoleksi Hector selama bertahun-tahun. Ia "menyayangi benda-benda itu lebih dari berlian yang bersinar, lebih dari emas yang berkilauan". Lalu Hector mengundang semua temannya, "Kemarilah, aku mau membagikan hartaku!" Lalu semua temannya "datang untuk melihatnya, tetapi mereka menyebut barang-barang itu sampah!"
Seperti itulah nantinya akhir hidup kita. Semua milik kita, semua benda yang kita perjuangkan di sepanjang hidup kita, menjadi tidak berarti apa-apa kecuali sampah. Saat itulah kita diyakinkan bahwa harta bukanlah hal yang paling berharga dalam hidup ini.
Mulai saat ini kita akan memiliki cara pandang yang benar, seperti cara pandang Paulus. "Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus"(Filipi 3:7). Kita harus bersikap wajar terhadap harta milik kita, karena sebenarnya kita telah memiliki harta yang paling bernilai, yaitu pengenalan akan Kristus Yesus Tuhan kita -David Roper
19 Januari 2003
Pakaian Baru
Nats : Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor (Yesaya 64:6)
Bacaan : Yesaya 64
Bacaan : Yesaya 64
Dua orang pria sedang bercakap-cakap, tak lama setelah mereka menjadi orang kristiani yang sungguh-sungguh. Yang satu adalah orang miskin yang sebelumnya memang tidak mengenal Allah. Sedangkan yang satunya lagi berasal dari lingkungan yang sangat religius. Setelah masing- masing menceritakan tentang pertobatannya, pria yang berlatar belakang religius bertanya kepada rekannya, "Bagaimana kau dapat langsung memberikan tanggapan terhadap Injil saat pertama kali mendengarnya, sementara aku memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melakukannya?"
Pria miskin itu lalu berkata, "Oh, itu mudah saja. Seandainya seseorang datang dan menawarkan kepada kita masing-masing sebuah baju baru, maka aku akan langsung menerima tawaran itu. Semua pakaianku sudah lama dan usang. Namun lemarimu pasti penuh dengan pakaian bagus. Begitu juga dengan keselamatan. Mungkin kau sudah puas dengan segala kebaikan yang kauterima, jadi kau memerlukan waktu lama untuk mengerti bahwa kau sungguh-sungguh memerlukan 'pakaian kebenaran' yang ditawarkan kepadamu melalui Kristus. Aku sangat sadar akan keadaanku yang penuh dosa, karena itulah aku ingin sekali menerima pengampunan dan pengudusan."
Semua orang benar-benar perlu diselamatkan. Nabi Yesaya berkata bahwa "segala kesalehan kami seperti kain kotor" (64:6). Mereka yang sadar akan kemiskinan rohani mereka dan menerima keselamatan yang tak ternilai harganya melalui iman dalam Kristus, akan diberi "baju baru" kebenaran. Baju apa yang Anda kenakan sekarang? --Richard De Haan
31 Januari 2003
Belas Kasih Sang Hakim
Nats : Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah (1Petrus 3:18)
Bacaan : Roma 5:1-11
Bacaan : Roma 5:1-11
Semasa menjabat sebagai walikota New York City, Fiorello La Guardia kadang kala bertindak sebagai hakim dalam pengadilan malam. Dalam suatu kasus, seorang pria dinyatakan bersalah karena mencuri sekerat roti. Ia mohon ampun karena telah mencuri untuk memberi makan keluarganya yang kelaparan. "Hukum adalah hukum," tegas La Guardia. "Karena itu saya harus mendenda Anda 10 dolar." Ketika pria itu dengan sedih mengaku tak punya uang, sang hakim mengeluarkan 10 dolar dari dompetnya dan membayarkan denda itu. Lalu ia juga meminta agar setiap orang dalam ruang pengadilan itu menyumbang 50 sen untuk membantu pria itu.
Inti dari Injil adalah salib Yesus Kristus. Pesannya sangat jelas sehingga anak kecil pun dapat memahaminya: Yesus mengambil alih tempat saya dan mati menggantikan saya. Namun kebenarannya demikian agung sehingga orang paling bijak pun tak dapat menangkap maknanya secara utuh. Alkitab berkata, "Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah" (1 Petrus 3:18). Alkitab juga berkata: "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka" (Roma 5:6).
Saat membaca tentang belas kasih hakim di atas, kita dapat melihat gambaran belas kasih Allah yang tak terukur. Tuntutan hukum terpenuhi. Dan hakim itu sendiri yang membayar denda. Orang yang melanggar hukum dibebaskan, bahkan dianugerahi karunia yang sesungguhnya tak layak ia terima. Sungguh suatu gambaran yang indah tentang Juruselamat kita! --Vernon Grounds
Komentar
Posting Komentar