BUKU INSPIRASI:
Thik Fist Black Heart, Mental Baja Pantang Menyerah: sebagai sarana agar berhasil dalam mengarungi hidup
Mental baja pantang menyerah merupakan suatu rumusan yang memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi, guna mempersiapkan visi dan mental dalam mencapai suatu tujuan.
Dengan membaca buku ini, maka kita akan mendapatkan suatu pencerahan, bagaimana orang-orang kuno (baca misalnya para perantauan dari dataran
Buku ini karya monumental Chin Ning Chu seorang perempuan yang tinggal di Singapura dan melahirkan beberapa buku yang cukup sukses di pasaran, yang diantaranya tentang FENG SHUI. Buku ini merupakan buku yang berharga dan merupakan salah satu bacaan wajib bagi orang-orang yang sukses.
Manfaat membaca buku ini di antarnya adalah:
Mental baja, yaitu suatu benteng, yang akan menjadi pelindung diri dari setiap anggapan orang lain akibat dari setiap tindakan atau aktivitas kita (dari apa yang telah kita yakini/imani).
Pantang menyerah, adalah suatu senjata, ia memiliki karakteristik tanpa ampun/tanpa lelah, tetapi bukan berati suatu yang jahat. Dia terus berjuang sampai tujuan/cita-cita tercapai bertolak dari keyakinan diri yang senantiasa menyemangati.
Sinergi dari Mental Baja Pantang Menyerah
Mental baja adalah suatu kemampuan untuk menerima setiap kondisi yang menuntut untuk mengacuhkan anggapan orang lain. Sementara itu, pantang menyerah adalah suatu kemampuan untuk bertindak tanpa menghiraukan pendapat orang lain. Jadi untuk dapat maju terus dalam memperjuangkan tujuan kita, baik mental baja maupun pantang menyerah haruslah hadir bersama, dan kedua faktor tersebut akan selalu saling mendukung.
1. Memenangkan tanpa mengorbankan
Pada tahap ini ada 3 tingkatan, yaitu:
Tingkat dasar: tak bermoral, akan mengerjakan apapun untuk mencapai tujuannya. Pada tahap ini, mental baja akan menghasilkan tanpa kesadaran sama sekali, dan pantang menyerah akan menghasilkan tanpa ampun sama sekali.
Tahapan ini akan menghasilkan apa yang dinamakan sebagai tebal bagai tembok,kuat bagai baja, liat bagai tembaga. hitam bagai batu bara., tanpa menyerah bagai air yang selalu mengalir. Contoh untuk tahap ini adalah: pelacur murahan dan penjahat.
Tingkat kedua dari tahap pertama ini disebut sebagai Tebal dan keras dan Hitam bercahaya. Contoh untuk tingkatan ini adalah pelacur kelas tinggi.
Tingkat ketiga dari tahap pertama ini adalah: Begitu tebal hingga tak berbentuk, begitu hitam sehingga tak berwarna. Pada tahap ini, seseorang dapat menipu orang lain dan orang yang ditipunya tersebut tidak akan tahu kalau ditipu bahkan berterima kasih kepadanya. Contoh untuk tingkatan ini adalah politisi.
2. Pencarian Jiwa
Pada tahap ini, seseorang mulai menyadari bahwa untuk menaklukan orang lain membutuhkan tenaga, tetapi untuk menaklukan diri sendiri membutuhkan kekuatan. Pada tahap ini seseorang mulai mengerti bahwa tindakannya pada tahap pertama terdiri dari aksi-aksi yang memalukan. Maka pada tahap ini, mulai akan disadari akan arti dari kebijaksanaan.
3. Kesatria
Kesatria memiliki sifat tidak melekat dan tenang Kesatria adalah seseorang yang selalu merasa takut dalam peperangan, bahkan berkeringat dan gemetaran, namun ketakutannya ini tidak membuat jiwanya takut. Pada tahap ini seseorang telah menacapi perstuan jiwa dan raga.
Dalam melaksanakan Mental Baja Pantang Menyerah ini, terdapat 11 prinsip, yaitu:
1. Singkirkan bayangan, seseorang harus hidup bebas, hidupnya bukan untuk mengikuti kehendak orang lain.
2. Singkapkan batas diri, adanya pemahaman bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
dirinya sendiri atau untuk mencapai apa yang diinginkan
3. Pecahkan misteri kekuatan pohon jati dan kelembutan rumput, maka akan
mendapatkan pengertian bahwa “bagian dalam akan menggerakan bagian luar yang
kelihatan bergerak”.
4. Mengerti diri sendiri, jika dapat mengabaikan anggapan orang lain, maka kamu akan
dapat memusatkan seluruh perhatian untuk mencapai tujuan. Sesuatu hanya dapat
terjadi apabila seseorang telah mengerti diri yang sebenarnya.
5. Jangan cemas pada keberhasilan dan jangan takut kegagalan. Cemas pada keberhasilan
lebih kuat daripada takut akan kegagalan. Sebelum kamu berhasil maka ketahuilah
bahwa keberhasilan membawa perubahan dan memiliki resiko untuk jatuh.
6. Sadari antara sifat mimpi dan kenyataan, gunakan kacamata dinamis untuk melihat
segala sesuatu yang bergerak.
7. Kuasai kebenaran dan ke-pura-pura-an, karena adanya pengertian yang salah terhadap
apa yang dipandang sebagai kebenaran, hanya akan membawa kepada sesuatu yang
kosong kecuali kesukaan untuk dipuji. Memandang sesuatu sebagai satu-satunya
kebenaran, hanya akan menghasilkan hidup dalam ke-pura-pura-an saja.
8. Kendalikan ketakutan, karena ketakutan adalah rasa yang paling merusak
9. Hindari atas kesedihan kejar kebahagiaan. Segala sesuatu bergerak, selaras dengan
hukum alam, ada sedih ada bahagia, ada hitam ada putih, dst. Pengertian ini
memerlukan cara pandang yang bijak.
10. Berani untuk meyakinkan diri untuk melepaskan belenggu diri dan berani menerima
keyakinan diri, hal tersebut merupakan salah satu tindakan dari hati hitam tebal muka
11. Sadari bahwa tebal muka dan hati hitam berasal dari Penguasa Tunggal, penciptaan
dan pemusnahan bukanlah sesuatu yang berlawan, namun merupakan suatu aspek
dari Yang Maha Esa. Alam akan ada sebagai lahir dan mati.Sesuatu yang sama
dibutuhkannya.
Mencoba mempraktekkan Mental Baja Pantang menyerah akan menghasilkan dharma, kewajiban dalam kehidupan ini. Karena dharma adalah suatu pengertian akan tindakan yang benar pada situasi yang terjadi. Dengan mengaktualisasikan buku ini kita mencoba untuk menjadi seorang Ksatria yang menjalankan dharma, bukan membentuk seorang teroris ayng tanpa iman,- yang semata-mata di indoktrinasi oleh paham agama yang keliru-, tetapi mencoba membangun spirit kehidupan yang bersumber dari Allah yang Maha Kasih agar anak-anakNya tidak begitu mudah menyerah pada keadaan, nasib di era globalisasi, konsumerisasi, dan liberalisasi ini.
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar