Langsung ke konten utama

TAHUN EKARISTI:sebuah artikel

TAHUN EKARISTI:sebuah artikel

Tahun Ekaristi - Bagian I

1. PENGANTAR

Sejalan dengan Arah Dasar Pastoral KAJ, kita merindukan tuntunan dan dorongan Roh Kudus menjadi umat Allah yang BERAKAR dalam iman. Artinya bahwa kita boleh dan bisa mengalami Allah dalam diri kita masing-masing. Ada hubungan atau kontak batin dengan Yesus Kristus, sehingga "ia dalam Aku dan Aku dalam dia (Yoh 6: 56). Lalu bagaimana kita, saya dan anda bisa mempunyai pengalaman rohani ini? Jawabannya ada bermacam-macam cara. Salah satu di antaranya ialah seperti yang dikatakan nabi Yesaya, yaitu dengan membiarkan diri dibentuk oleh Tuhan, karena kita semua adalah buatan tangan Tuhan (bdk Yes. 63: 8). Harapan membiarkan diri dibentuk oleh Tuhan ialah bahwa hidup pribadi kita, keluarga, komunitas, paroki dan hidup kita bersama sebagai warga Keuskupan Agung Jakarta akan terus menerus diperbarui dan dibentuk menjadi semakin serupa dengan Yesus Kristus, semakin sehati sepikir dan seperasaan dengan-Nya (bdk Flp 2: 5).

Dalam rangka berusaha membiarkan diri kita dibentuk oleh Allah inilah, Keuskupan Agung Jakarta menetapkan Tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dengan tema "Dipersatukan, Diteguhkan, Diutus". Ketiga kata itu menyiratkan daya Ekaristi bagi umat yang merayakannya, sehingga mereka menghayati persatuan dan kebersamaan; hidup mereka diteguhkan dan diberi makna; keterlibatan mereka dalam hidup seharí-hari merupakan perutusan yang bersumber pada Ekaristi.

Tema Tahun Ekaristi ini dipilih dengan berbagai pertimbangan, antara lain kita ingin menempatkan diri kita dalam arus rohani Gereja sedunia yang pada tanggal 10-17 Juni 2012 yang akan datang mengadakan Kongres Ekaristi ke 50 di Dublín. Adapun tema yang diangkat adalah "Ekaristi: Bersatu dengan Kristus, Bersatu di antara kita".

Selanjutnya dalam Surat Gembala Tahun Ekaristi, Bapak Uskup kita, Mgr.Ignatius Suharyo, mengajak kita untuk secara khusus memperdalam pengetahuan dan penghayatan mengenai Ekaristi selama tahun 2012 ini.

Demikianlah pengantar seri berkelanjutan dalam rangka Tahun Ekaristi lewat Warta Minggu kita. Semoga dengan demikian rasa syukur dan bangga serta cinta akan Ekaristi membangkitkan semangat iman kita.

Bagian 2 - Mengapa Ekaristi?

"Ekaristi adalah kurban Tubuh dan Darah Tuhan Yesus sendiri yang Dia tetapkan untuk mengabadikan kurban salib selama berabad-abad hingga kembalinya dalam kemuliaan. Demikian Dia mempercayakan kepada Gereja kenangan akan wafat kebangkitan-Nya. Ekaristi merupakan tanda kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan Paskah. Dalam Perjamuan ini, Kristus diterima, jiwa dipenuhi Rahmat, dan jaminan hidup abadi diberikan" (Kompendium KGK 271, SC 47).

Ekaristi itu "sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani" (LG 11; Lih SC 10; CD 30 dan AG 9). Ada hubungan erat antara Ekaristi dan sakramen-sakramen lainnya. Lihat saja kenyataan ini. Sakramen baptis membuka jalan untuk sakramen ekaristi, sehingga kita boleh merayakan Ekaristi dan menyambut komuni. Dosa berat menutup jalan untuk menyambut komuni, sebab dalam keadaan dosa berat kita tidak layak menyambut komuni. Bila dalam keadaan seperti ini tetap saja menyambut komuni, maka dosa berat bertambah (sakrilegi). Maka syarat boleh menyambut komuni ialah mengaku dosa lebih dahulu. Sakramen imamat memungkinkan kita merayakan Ekaristi. Tanpa imam yang ditahbiskan mana mungkin ada perayaan Ekaristi?

"Semua pelayanan Gereja serta karya kerasulan, berhubungan erat dengan Ekaristi dan terarah kepada-nya. Sebab dalam Ekaristi tercakuplah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Paskah kita" (PO 5; Lih KGK 1324).

Seluruh Umat yang hadir merayakan Ekaristi disatukan dengan Kristus. Mereka berkumpul dan bertemu dengan Kristus. Hanya Dialah pengikat, pemersatu umat. Kristuslah yang mengorbankan Diri di kayu salib untuk keselamatan kita. Dalam Ekaristi kurban itu satu dan sama dengan kurban salib. Dalam Ekaristi itu misteri wafat dan kebangkitan-Nya dirayakan dengan cara paling meriah dan resmi. Kristuslah yang mengorbankan dan yang dikurbankan. Imam yang memimpin perayaan Ekaristi bertindak selaku Kristus (in Persona Christi) berkat sakramen Imamat yang diterimanya.

Apakah Ekaristi itu satu-satunya pertemuan umat? Bukan, sebab ada pertemuan umat dalam ibadat Sabda yang dipimpin oleh awam. Namun walaupun demikian kita mengimani bahwa Kristus juga hadir di tengah mereka.

Ingat Sabda-Nya: "di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah- tengah mereka" (Mat 18: 20). Ibadat Sabda ini terjadi di stasi, terutama daerah yang jauh dari pusat paroki, yang jarang didatangi Imam untuk merayakan Ekaristi. Mereka yang dapat merayakan Ekaristi sebulan sekali, sudah bersyukur, ada yang dua bulan sekali, bahkan satu tahun sekali seperti di Toraja, terutama daerah pedalaman Kalimantan, Papua dengan medan yang berat dsb. Hal ini disebabkan jumlah tenaga imam sangat terbatas.

Stasi Taman Anggrek bukan stasi yang dimaksud di atas. Umat Taman Anggrek dilayani setiap hari Minggu dengan Ekaristi.

Bagian 3 - Bagaimana Dinamakan

Sakramen ini memiliki kekayaan yang luar biasa, ya bahkan mempunyai nama lain dengan aspek atau kekhususan khas tersendiri.

Nama yang umum ialah Misa Kudus yang sering disebut "Kurban Ekaristi". Ada kata kurban dan ekaristi (syukur). Misa kudus dianggap sebagai ibadat kurban, sekaligus juga ibadat syukur (Lih Ekaristi, dalam hidup kita, hal 37).

Nama yang lain ialah:
Ekaristi, berarti ucapan syukur kepada Allah yang mengingatkan pujian bangsa Yahudi, terutama waktu makan, memuliakan karya Allah: penciptaan, penebusan dan pengudusan. "Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Katanya, ‘Inilah tubuh-Ku .... darah-Ku ..."(Luk 22: 19-20; bdk 1 Kor 11: 24).

Perjamuan Tuhan, yang berkaitan dengan perjamuan malam yang diadakan Tuhan bersama murid-murid-Nya sebelum sengsara-Nya (1 Kor 11: 24).

Pemecahan roti. Seperti kebiasaan Yahudi pada perjamuan khas Yahudi Tuhan Yesus melakukan hal yang sama, yaitu memberkati dan membagi-bagikannya (bdk Mat.14: 9;15: 36; Mrk 8: 6.19). Hal yang sama juga Dia lakukan pada waktu perjamuan malam terakhir. Dari kebiasaan seperti ini dua murid Emaus bisa mengenali dan kemudian percaya bahwa Tuhan Yesus sungguh bangkit. (Luk 23: 13-35). Dengan istilah "memecahkan roti" orang Kristen pertama menggambarkan perkumpulan Ekaristi mereka (Kis 2: 42- 46; 20: 7.11). Dengan ini mereka hendak mengatakan bahwa semua orang yang makan satu roti yang dipecahkan - dari Kristus - masuk ke dalam persekutuan-Nya dan membentuk di dalamnya satu tubuh (bdk 1 Kor 10: 16.17; KGK 1328 dst).

Bagian 4 - Awal Mula Ekaristi

Pendasaran Biblis
a.Perjanjian Lama

Kita kenal ada korban hasil bumi dan korban binatang, misalnya korban Kain dan Habil (Kej 4: 3-7), Kurban Nuh setelah bahtera air reda (Kej 8: 19-22). Kurban Abraham dsb. Korban yang ada selama itu sudah menunjukkan pratanda Ekaristi.

• Ingat akan korban Abraham (Kej 22)
- Ishak menanyakan mana domba korbannya? Jawab Abraham: " Allah sendiri AKAN menyediakan anak domba korban bakaran bagi-Nya, anakku" (Kej 22: 8)
- Jawaban ini penuh makna. Abraham menyadari bahwa korban ini bukan korban terakhir, sebab di kemudian hari Allah akan menyediakan domba untuk menebus dosa, sekali untuk selamanya, yaitu Anak Domba, Putera Allah sendiri, Yesus Kristus.

• Anak domba menjadi korban penting bagi Israel pada saat exodus dari perbudakan Mesir. Ingat akan anak domba Paskah sebagai pratanda Anak Domba yang terakhir, yaitu Yesus (Kel 12 dst).

• Darah Anak Domba Paskah merupakan pratanda Anak Domba Allah yang sesungguhnya yang masih akan datang, yaitu Yesus (KGK 1340)

• Nubuat Yesaya:

Akan ada exodus baru yang lebih besar dari pada exodus pertama. Dilukiskan Anak domba Paskah baru: "korban penebus dosa" dan bahwa "Kejahatan mereka dia pikul" (Yes 52: 13-53: 12).

b.Perjanjian Baru:

• Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus: "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yoh 1: 29).
- Yesus itu Anak Domba Paskah yang baru. Dia itu Anak Domba Paskah yang dinanti-nantikan.
- Yesus sekaligus menjadi Hamba yang menderita lambang penebusan Israel pada Paskah pertama (KGK 608)

• Yohanes Rasul
- Yesus adalah Anak Domba Paskah sejati yang dikorbankan untuk semua orang.
- Yesus tidak dipatahkan tulang-Nya. Untuk memastikan kematian-Nya, maka prajurit menikam-Nya. Lalu mengalirlah dari padanya darah dan air. Ini berarti bahwa Nubuat Perjanjian Lama terpenuhi (Yoh 19: 36).

Bagian 5 - Menjadi Ekaristi
Kapan mulai menjadi Ekaristi?
a. Dalam Perayaan Paskah Yahudi, Perjanjian Lama, setiap tahun orang Yahudi merayakan Paskah. Mereka dengan roti tak beragi untuk mengenang keberangkatan yang tergesa-gesa dan pembebasan mereka dari Mesir.

b.Perayaan diatur menurut Keluaran 12. Apa yang mereka lakukan?
- setiap tahun orang Yahudi wajib berziarah ke Yerusalem seperti yang dilakukan orang tua Yesus untuk merayakan Paskah Yahudi (Luk 2: 41)
- Setiap keluarga harus mempersembahkan kurban di bait Allah seekor anak domba atau kambing
- Ada roti tak beragi yang dimasak secara terburu-buru, sebab tak ada waktu untuk menunggu ragi itu muai (Kel 12: 17-20)
- Pemimpin upacara mengucapkan doa berkat

c. Perjamuan malam terakhir

• Sebagai orang Yahudi Yesus juga merayakan Paskah bersama murid-murid-Nya
• Apa yang khas dalam perjamuan Malam terakhir?
- membasuh kaki para murid (Yoh 13) mengungkapkan rasa sedihnya, karena ada yang mengkhianati-Nya
-
Ia
mengadakan Ekaristi (Mat 26: 26-29; Mrk 14: 22-25; Luk 22: 11-25 dan 1 Kor11;23-25)
• Apa arti Sabda atas roti dan anggur? Pada PERJAMUAN MALAM TERAKHIR?
- Sabda Yesus atas roti:
- Sabda Inilah Tubuh-Ku, sedang atas anggur Inilah Darah-Ku. Selain itu "Tubuh-Ku" dalam arti bahasa Aram (bahasa ibu bagi Yesus) berarti AKU, diriku sendiri(bdk ungkapan Jawa awakku).
- maka dengan memberikan roti Ia memberikan DIRI-NYA SENDIRI kepada para Rasul

Ada pesan "perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku"
(1 Kor 11: 24; bdk Luk 22: 19 dan Doa Syukur Agung).

- Maksudnya untuk mengulangi perbuatan dan perkataan-Nya "sampai ia datang kembali" (1 Kor 11;26)

- Bukan hanya mengenangkan apa yang telah dilakukan Yesus, tetapi juga untuk merayakan secara liturgis kenangan akan Kristus, hidup, kematian, kebangkitan-Nya, dan akan pembelaan-Nya bagi kita di depan Bapa.

• Pesan ini ditaati dan dilaksanakan:
Jemaat Kristen pertama sesudah ibadat Sabat Yahudi, mereka berkumpul untuk memecahkan roti
(Kis 2: 42. 46)

• Jika pemecahan roti pada perjamuan Paskah Yahudi hanya dirayakan sekali setahun, umat Kristiani merayakannya setiap Hari Minggu, hari Kebangkitan Tuhan. Hari Minggu menjadi Hari Tuhan (dies Domini), bukan Sabtu seperti kebiasaan Yahudi (Ekairsti, dalam hidup kita, hal 37)
- Perayaan Ekaristi berlanjut terus hingga dewasa ini dengan kerangka dasar yang sama. Ekaristi tetap merupakan inti kehidupan Gereja.
- Unsur-unsur yang sama
(1)Yesus mengambil roti,
(2) mengucapkan doa syukur, (3) memecah-mecahkan roti dan (4) waktu Ia memberikan roti itu ia bersabda Inilah Tubuh-Ku (5) Lalu Yesus mengambil piala, mengucapkan doa syukur, (6) lalu piala diberikan pada para Rasul dan bersabda: Piala ini adalah Perjanjian baru dalam Darah-Ku. (7) Lalu ada perintah mengenangkan Dia. (8) Masih berbicara mengenai Kerajaan Allah.

- Akhirnya ekaristi makin berkembang menjadi ekaristi kita sekarang ini.

Bagian 6 - Ajaran Gereja Mengenai Ekaristi

a. Konsili Trente (1545-1563)
• (1) Kristus hadir dalam Ekaristi, khususnya dalam rupa roti dan anggur,
(2) Tubuh dan Darah Kristus benar-benar hadir, yang ada bukan lagi roti dan anggur, tetapi. yang tinggal hanya rupa roti dan anggur (Transsubstansiasi)

• Dalam misa dipersembahkan kepada Allah kurban sungguh-sungguh dalam arti sebenarnya. Dalam Misa bukan sekedar mengenang kurban salib, tetapi Yesus yang sunggguh mengurbankan Diri dan dikurbankan Sebagai wakil-Nya, Uskup atau Imam yang bertindak "atas nama Kristus" (in persona Christi) memimpin umat, mengangkat bicara sesudah bacaan (KGK 1348)

b. Vatikan II
• Ajaran Trente lebih sebagai reaksi atas ajaran Reformasi (Protestan). Ada keterbatasan rumusannya. Lalu vatikan II melengkapinya.
• Ajaran tentang kurban diulang lagi (LG 28; SC2). Kurban Ekaristi itu satu dan sama dengan kurban salib
• Melaui Ekaristi, Gereja membuat Kristus, sumber keselamatan menjadi hadir, melalui Sabda dan perayaan sakramen Sabda mempersatukan orang dengan Kristus dan membuat kurban Kristus menjadi nyata kembali, dialami dan disyukuri
• Kristus hadir
(1) Dalam kurban misa, baik dalam pribadi pelayan maupun terutama dalam rupa ekaristi (roti dan anggur)
(2) Kristus hadir dalam Gereja, dalam perayaan Gereja, dalam peserta semua perayaan
(3) Dalam rupa roti dan anggur

• Kehadiran Kristus berarti kehadiran misteri Paskah, yaitu misteri Kristus yang selalu hadir dan berkarya di tengah kita, terutama dalam perayaan ekaristi (SC 35)

(Romo Poespo O.Carm)

Bagian 7 - Ritus Pembuka

Ada sepasang hidangan, yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi yang didahului dengan Pembukaan dan di akhiri dengan Penutup.

PEMBUKAAN
Ritus meliputi bagian-ba-gian yang mendahului Liturgi Sabda. Semua ritus pembuka memiliki ciri khas sebagai pembukan, pengantar dan persiapan

• Tanda Salib:
Sebagai awal perayaan Ekaristi bermaksud mengajak kita untuk menyadari bahwa Allah Tritunggal yang memanggil kita, mengundang kita dan menghimpun kita menjadi satu persekutuan (Mgr Suharyo, Ekaristi, hal 15-16)

• Mengapa kita datang?
- Untuk menanggapi undangan-Nya
- Dialah Tuan rumah dalam perayaan kurban dan perjamuan serta kenangan akan Paskah Yesus
- Ekaristi adalah dasar - titik tolak mengembangkan semangat persaudaraan

• Tujuan:
- mempersatukan umat yang berhimpun
- menyiapkan mereka mendengarkan Sabda Allah dan merayakan Ekaristi
- menyadari bahwa Allah Tritunggal yang memanggil kita menjadi satu persekutuan, satu keluarga

• Kita menyadari sebagai orang berdosa, kita kembali pada Allah. Lalu kita mengakui kedosaan kita dan mohon belas kasihan.

Ada kemuliaan, kecuali di masa Adven, Prapaskah dan hari biasa yang bukan pesta.

• Doa pembukaan,

Maksudnya untuk mengajak kita agar terlibat "penuh" dalam Ekaristi. Penuh mengandaikan segala persoalan hidup kita.

Bagian 8 - Liturgi Sabda
• Umat yang berhimpun mendapat makanan dari meja Sabda, karena manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman (DV 21). Ada kesatuan erat tak terpisahkan antara Liturgi (Ibadat) Sabda dan Liturgi (Ibadat) Ekaristi (SC 56).
• Dari sisi iman, perayaan sabda dihayati sebagai kehadiran Yesus di dalam Sabda. Dengan begitu kehadiran Yesus bukan hanya pada bagian Ekaristi tetapi juga pada bagian ibadat Sabda (lih. Ekaristi, dalam hidup kita, hal 35).
• Dalam Liturgi Sabda, kisah karya penyelamatan Allah dalam sejarah umat manusia diwartakan melalui bacaan-bacaan yang diambil dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan khususnya Injil Yesus Kristus, yang merupakan puncaknya (Mgr I. Suharyo, Ekaristi, hal 35)
• Ada 3 bacaan pada hari-hari Minggu dan hari-hari Raya
- Bacaan 1 dari Perjanjian Lama
- Ada Mazmur tanggapan yang menopang permenungan atas Sabda Allah
- Bacaan 2 dari Kisah atau surat-surat Rasul. Diikuti dengan Bait pengantar Injil
- Injil dari salah satu dari keempat Injil
Semua ini disusun sesuai tahun Liturgi A, B, dan C.
• Sadarilah kekuatan dan kekayaan Sabda yang memberi hidup. Sabda tak hanya informatif, tetapi juga transformatif (mengubah, membaharui)
Ada homili
- sebagai ajakan, supaya menerima kata-kata ini, yang benar-benar Sabda Allah, dan melaksanakannya (KGK 1349).
- Tanggapilah Sabda tersebut. Buahnya ialah bahwa kita bisa berjumpa dan mengalami kehadiran serta karya Kristus yang bangkit dalam perayaan sakramen-sakramen, khususnya ekaristi
- Diharapkan kita aktif merenungkan, meresapkan dan memetik buah homili yang mengubah gaya hidup

• Maksud ini bisa terhambat dengan budaya instan. Menginginkan kotbah yang menarik dan benar-benar konkret tinggal pakai. Malas meresapkannya
• Kita menanggapi, menerima dan meng-AMIN-i sabda yang diwartakan dengan ucapkan doa AKU PERCAYA sebagai pengakuan Sabda yang diwartakan
Ada doa umat untuk kepentingan Gereja, dunia, orang miskin dan menderita dsb

Bagian 9 - Liturgi Ekaristi

(1) Persembahan

• Liturgi Ekaristi ini juga bisa disebut Kurban Syukur

• Umat dikenyangkan Sabda kehidupan. Lalu pindah dari meja mimbar ke meja Altar. Berarti kita memasuki bagian Liturgi Ekaristi.

• Latar belakang Perjanjian Lama
- Dalam ibadat Yahudi ada berbagai macam persembahan: kurban bakaran, hasil bumi, roti dan sebagainya
- Persembahan setiap jenis pemberian, baik binatang, maupun hasil bumi yang dipersembahkan kepada Allah di atas mezbah
- Yesus tidak menolak persembahan, tetapi Ia sendiri malah menjadi persembahan Paskah. Yesus menggenapikan persemabahan Perjanjian lama. Persembahan Diri-Nya sempurna, karena Ia mengurbankan Diri-Nya sekali untuk selamanya demi kehidupan kita (Im 4: 26; Ibr 7: 27). Buahnya luar biasa. Allah menerima manusia dan disatukan kembali dengan Allah.

• Persiapan persembahan
- kadang ada prosesi penerimaan persembahan roti dan anggur
- kadang ada hasil bumi yang juga turut dipersembahkan
- juga hasil kolekte ikut dipersembahkan. Apa maksudnya?

• Mengapa ada percampuran sedikit air pada anggur?
Sebagai gambaran atau lambang bahwa manusia ambil bagian dalam ke-Allah-an Kristus seperti Kristus berkenan menjadi manusia.

• persembahan
- roti dan anggur dipersembahkan agar nanti berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus, berkat Roh Kudus
- "Terpujilah ..." atas roti dan anggur. Keduanya adalah tanda bahwa Allah tanpa henti menganugerahkan kehidupan yang merupakan buah karya penye-lamatan Allah
- Dalam persembahan ini kita juga diajak ikut mempersembahkan diri kita masing-masing (suka duka hidup)
- Persembahan diri diungkapkan dalam kolekte atau persembahan lain.
Persembahan ditutup dengan doa persembahan

Bagian 10 dan 11 - Liturgi Ekaristi

10 - LITURGI EKARISTI

(2) Doa Syukur Agung
• Pengantar
- Didahului dengan dialog pembuka, prefasi
- Di dalam prefasi Gereja berterima kasih kepada Bapa melalui Kristus, dalam Roh Kudus untuk segala karya-Nya, penciptaan, penebusan dan pengudusan
- Menyusul doa nyanyian kudus sebagai pengantar masuk ke Doa Syukur Agung

• Inti Doa Syukur Agung
- mengenang perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nyasebelum Ia wafat di salib
- Yang kita kenangkan ialah sengsara dan kematian-Nya
- Di balik kenangan yang gelap ini kita diajar untuk menghadapi dengan tabah kenangan yang menyakitkan, sebab sesudah Kalvari ada Paskah, Kemenangan Kebangkitan.

• Semoga Roh Kudus Dua kali Roh Kudus dimohonkan kedatangan-Nya
- Daya Roh Kudus dimohon turun atas roti dan anggur untuk menjadi Tubuh dan Darah Kristus
- Agar Roh Kudus mengubah komunitas yang dikenyangkan oleh Tubuh dan Darah Kristus dan satu Roh dalam Kristus. Gereja bisa menjadi komunitas Tubuh Kristus hanya dengan kekuatan Roh Kudus yang mencurahkan berbagai anugerah kepada anggota-anggota Tubuh untuk kebaikan seluruh Tubuh (bdk 1 Kor 12 dan Kis 2).

11. LITURGI EKARISTI

(3) Kata-kata konsekrasi sebagai puncak
• Kata-kata dan tindakan Kristus diulang dalam kata-kata konsekrasi seperti dalam perjamuan malam terakhir (Mat 26: 26-28; Mrk 14: 22- 25; Luk 22: 15-20; 1 Kor 11: 23-25).

• Sejak kata-kata konsekrasi yang ada di altar, bukan lagi roti dan anggur, tetapi Tubuh dan Darah Kristus (Lih Doa Syukur Agung). Ada perubahan mendasar-menyeluruh (transsubtansiasi) roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

• Bagaimana Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi?
- Yesus Kristus hadir dalam Ekaristi dengan cara yang unik dan tak dapat dibandingkan.
- Dia hadir secara sungguh, nyata dan substansial, yakni Dia hadir dengan Tubuh dan Darah-Nya, dengan Jiwa dan Kodrat ilahi-Nya.
- Oleh karena itu, dalam Ekaristi Yesus hadir secara sakramental, yaitu dalam rupa roti dan anggur ekaristi, Kristus seutuhnya, Allah dan Manusia (Kompendium KGK 282).

Sampai kapan kehadiran ekaristis Kristus berlangsung?
Kehadiran Ekaristis Kristus terus berlanjut selama rupa ekaristis tetap ada
• Orang yang hidup dan mati diingat

• Bapa Kami Menunjukkan siapa Yesus dalam hubungan-Nya dengan Bapa (Lih. Luk 2 dan Luk 23: 46). Allah adalah Bapa kita. Dalam doa ini kita mohon rezeki sehari-hari, terutama roti Ekaristi.

• Salam Damai
- ungkapan simbolis kepercayaan kita akan kasih Bapa yang mengikat kita satu sama lain
- Damai adalah anugerah Kristus yang bangkit
- Syukur akan kasih Kristus

• Pemecahan roti
Imam memecah-mecahkan roti. Yang menandakan umat beriman yang banyak itu menjadi satu (1 Kor10: 17) karena menyambut komuni dari roti yang satu, yakni Kristus sendiri

Bagian 12 - Liturgi Ekaristi

(4) Komunio

Dimulai dengan ajakan doa Bapa Kami. Lalu diikuti Doa damai dan salam damai

Anak Domba Allah
Diucapkan Imam sesaat kita hendak menyambut komuni. Apa arti dan maksudnya? Lihatlah no 4 Awal Mula Ekaristi, Pendasaran biblis di atas

Menyambut komuni
• Arti komuni:
- Berarti menyatu dengan Kristus, bukan sekedar menerima komuni, Tubuh dan darah Kristus, dalam rupa roti dan anggur.
- Menerima Tubuh dan Darah Kristus, berarti benar-benar menerima makanan dan minuman sejati (Yoh 6: 55). Kita tak akan lapar dan haus lagi
- "ia tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia"(Yoh 6: 56).

• Sebenarnya kita menyadari tidak pantas untuk menyambut komuni, "tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh"(bdk Luk 7: 7). Kita tak berkecil hati, malah berkobar keinginan kita "Menyatu manunggal" dengan Dia dengan makan Tubuh dan minum Darah-Nya dengan harapan hidup-Nya di dalam hidup kita, saya dan anda.

• Apa buah-buah Komuni Kudus?
- Komuni Kudus mempererat kesatuan kita dengan Kristus
- Selain itu Komuni kudus menjaga dan memperbarui hidup rahmat yang diterima dalam pembaptisan dan penguatan serta membuat kita berkembang dalam cinta kepada sesama.
- Komuni kudus memperkuat kita dalam cinta kasih, menghapus dosa-dosa ringan, dan menjaga kita dari bahaya dosa berat di masa depan (Kompendium KGK 292).

• Kapan seseorang harus menyambut Komuni Kudus?
- Gereja menganjurkan kaum beriman yang menghadiri Misa kudus untuk menerima komuni suci jika mereka mempunyai disposisi yang dituntut.
- Gereja mewajibkan mereka menerima Komuni suci sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, sedapat mungkin pada masa Paskah (Kompendium KGK 290).

• Apa yang dituntut untuk menyambut Komuni Kudus?
- Untuk menerima Komuni kudus seseorang harus bergabung secara penuh dalam Gereja Katolik dan dalam keadaan rahmat, yaitu tanpa kesadaran akan dosa maut.
- Siapa yang sadar telah melakukan dosa berat harus menerima Sakramen tobat sebelum menerima komuni.
- Selain itu penting juga sikap hening dan doa, menaati pantang yang diwajibkan Gereja dan sikap (gerak-gerik, pakaian) yang pantas sebagai hormat terhadap Kristus (Kompendium
KGK 291).

(Romo Poespo O. Carm)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Malam Pertama Pengantin | Goyang Karawang

Cerita Malam Pertama Pengantin | Goyang Karawang Ini ada beberapa cerita malam pertama pengantin baru , cerita dewasa ‘seks’ pernikahan sepasang pengantin baru, dimana sang mempelai wanita atau sang isteri begitu polosnya. Sehingga ketika malam pertama berlangsung sang suami harus membimbing dulu agar sang isteri paham. Namun setelah sang isteri paham, sang suami malah yang jadi kewalahan menghadapi isterinya di malam pertama tersebut. Cerita malam pertama pengantin ini seru dan menarik untuk dibaca. Mungkin ini bisa bermanfaat khususunya bagi para calon pengantin. Sebuah trik atau tips yang bisa diterapkan jika menghadapi situasi dan kondisi yang sama nantinya. Bagaimana cerita malam pertama pengantin baru ini, silahkan simak kisah selengkapnya berikut ini! Sepasang pengantin baru sedang bersiap menikmati malam pertama mereka. Pengantin perempuan berkata, “Mas, aku masih perawan dan tidak tahu apa-apa tentang seks. Maukah Mas menerangkannya lebih dulu sebelum kita melakukannya?”

DOWNLOAD KUMPULAN MP3 GENDING JAWA DAN LAGU JAWA

 Download Kumpulan MP3 Gending Jawa dan Lagu Jawa DOWNLOAD KUMPULAN MP3 GENDING JAWA DAN LAGU JAWA MP3 GENDHING JAWA http://piwulangjawi.blogspot.com/p/mp3-gending-jawi.html GENDHING-GENDHING JAWA DALAM FORMAT MP3  DIPERSILAHKAN KEPADA STRISNO BUDAYA JAWA UNTUK MENGUNDUH ANEKA GENDHING JAWA KLASIK I : 001.  BENDRONGAN – PUCUNG RUBUH – GANDRUNG MANIS – DANDANGGULA BANJET – ASMARADANA JAKALOLA.mp3 002.  BW. GAMBUH LGM. LELO LEDHUNG – LDR. SARAYUDA – LAGU ONDHE-ONDHE Pl. Br.mp3 003.  BW. LEBDAJIWA – KUTUT MANGGUNG Pl. Br.mp3 004.  BW. MUSTIKENGRAT – GENDHING CANDRA -LDR. SRI HASCARYA – LDR. WESMASTER Sl.9.mp3 005.  BW. SEKAR AGENG SUDIRAWARNA – UDAN BASUKI – LIPUSARI – GAMBUH Sl. Mny.mp3 006.  BW. SUDIRAWARNA – GENDHING WIDASARI – LDR. LIPUR SARI Sl. Mny.mp3 007.  GENDHING BANDILORI – LDR. ELING-ELING – KTW. PRANA ASMARA – SLEPEG MAWA PALARAN Pl. Br.mp3 008.  GENDHING BONANG SLEBRAK PL.5.mp3 009.  GENDHING BUDHENG-BUDHENG – LDR. SARAYUDA Pl.6.mp3 010.  GENDHING