SUARA ISLAM Online - Saatnya Indonesia Menolak Liberal
Saatnya Indonesia Menolak Liberal
http://www.suara-islam.com/detail.php?kid=4290
Saatnya Indonesia Menolak Liberal
Kaum muslimin rahimakumullah,
Allah SWT berfirman: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al A’raf 96).
Allah SWT menegaskan akan memberikan keberkahan kepada penduduk suatu negeri manakala penduduk negeri tersebut beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Sebaliknya, Dia SWT akan menutup pintu-pintu keberkahan bilamana penduduk negeri tersebut mendustakan ayat-ayat Allah SWT, yakni menolak hukum dan syariat-Nya berlaku di negeri tersebut. Bahkan Allah SWT akan menurunkan adzab-Nya karena sikap dan kelakukan mereka yang menolak ayat-ayat Allah SWT itu.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Dalam pembukaan UUD 1945 para pendiri negara ini tegas menyatakan bahwa kemerdekaan dari penindasan penjajah Belanda ini diperoleh berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Artinya, mereka bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemerdekaan kepada bangsa muslim ini dari penjajah kafir imperialis Belanda, Jepang, bahkan sekutu yang hendak mengembalikan Belanda setelah Jepang menyerah.
Allah SWT berfirman: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al A’raf 96).
Allah SWT menegaskan akan memberikan keberkahan kepada penduduk suatu negeri manakala penduduk negeri tersebut beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Sebaliknya, Dia SWT akan menutup pintu-pintu keberkahan bilamana penduduk negeri tersebut mendustakan ayat-ayat Allah SWT, yakni menolak hukum dan syariat-Nya berlaku di negeri tersebut. Bahkan Allah SWT akan menurunkan adzab-Nya karena sikap dan kelakukan mereka yang menolak ayat-ayat Allah SWT itu.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Dalam pembukaan UUD 1945 para pendiri negara ini tegas menyatakan bahwa kemerdekaan dari penindasan penjajah Belanda ini diperoleh berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Artinya, mereka bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemerdekaan kepada bangsa muslim ini dari penjajah kafir imperialis Belanda, Jepang, bahkan sekutu yang hendak mengembalikan Belanda setelah Jepang menyerah.
Namun sayang pengakuan atas nikmat kemerdekaan dari tahun ke tahun, dari orde ke orde dan dari rezim ke rezim, hingga hari ini makin direduksi dengan dikesampingkannya syariat Allah SWT dan diterapkannya ideologi sekularisme dalam tatacara penyelenggaraan negara ini. Para ulama yang mengingatkan pemerintah agar menerapkan syariah sebagai bukti syukur kepada-Nya justru distempel dengan cap ekstrim, fundamentalis, garis keras, bahkan teroris.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Reduksi rasa syukur kepada Allah SWT ini semakin menjadi-jadi dengan munculnya liberalisasi di segala bidang setelah bergulirnya reformasi pada tahun 1998 hingga hari ini. Liberalisasi ini dalam bidang politik telah membuat moral bangsa ini semakin merosot. Mereka yang menjadi pejabat harus mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Munculah korupsi, suap, gratifikasi, hingga penjualan aset-aset bangsa dan negara kepada swasta bahkan imperialis asing. Liberalisasi politik berbiaya tinggi itu seiring dengan liberalisasi ekonomi dan media massa. Ekonomi bangsa dan negara dikuasai segelintir orang kaya pemilik modal dan kekuatan modal asing. Rakyat bumi putra mayoritas hidup menderita. Pencabutan subsidi pupuk dan saprotan yang menjatuhkan petani lalu digilas dengan prodyuk impor adalah bukti nyata. Belum lagi UU Migas dan Penanaman Modal yang mempersilakan modal asing masuk tanpa batas, menyedot kekayaan alam dari bumi Indonesia, lalu menyedot uang di kantong rakyat Indonesia dengan kenaikan TDL dan BBM serta efek multipleirnya. Pemerintah mengalami kesulitan untuk berpihak kepada mayoritas rakyat miskin yang notabene adalah kaum muslimin, pemilik sah negara ini.
Liberalisasi media massa, liberalisasi politik, dan liberalisasi ekonomi ini telah melahirkan liberalisasi dalam tingkah laku, liberalisasi pendapat dan ekspresi bahkan liberalisasi agama dan keyakinan. Rakyat yang mayoritas muslim yang lemah jadi obyek eksploitasi.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Semua kebebasan itu berjalin dan berkelindan. Maraknya pornografi pornoaksi berbanding lurus dengan maraknya tayangan media massa yang semakin liberal dan miskin moralitas. Pornografi dan pornbo aksi itu menjadi bumbu-bumbu penyedap iklan produk-produk liberalisasi ekonomi dan bumbu penyedap kekuasaan. Dan ujungnya adalah maraknya liberalisasi agama dan keyakinan, maraknya alirasn sesat, free sex, miras, narkoba, dan lain-lain yang semua itu terjadi karena kendornya tali agama dalam diri mereka akibat liberalisasi agama dan keyakinan.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Para aktivis liberal selalu membela pornografi dan porno aksi di masyarakat sebagai bagian dari HAM. Mereka juga membela aliran sesat yang merusak agama Islam seperti Ahmadiyah atas nama HAM. Mereka pun membela kaum homo dan lesbi yang di dalam Al Quran diadzab oleh Allah SWT dengan hujan batu dari api neraka, juga atas nama HAM. Dalam film liberal “?”orang yang murtad yang di dalam Al Quran dinilai sangat buruk yakni bakal kekal di neraka (QS. Al Baqarah 217) digambarkan sebagai orang baik, bahkan lebih baik dari bu Haji yang mengenakan jilbab. Dalam buku liberal, kisah perjuangan para Rasul yang dimuat dalam Al Quran disebut sebagai cerita dongeng orang-orang terdahulu. Bahkan mereka sebut Al Quran adalah ciptaan Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya (lihat buku Lubang Hitam Agama hal 43). Ini adalah bentuk kekufuran dan penghinaan kepada Allah SWT, Rasulullah saw., dan kitab suci Al Quran.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Orang-orang liberal itu jelas melakukan serangan untuk merusak keyakinan umat Islam kepada ajaran agamanya. Mereka dalam bukunya mengatakan bahwa ayat-ayat Al Quran periode Madinah itu bersifat diskriminatif. Mereka mengatakan bahwa semua agama itu sama dan pemeluknya sama-sama masuk surga. Mereka mengatakan wanita muslimah boleh kawin dengan pria beragama apa saja. Padahal ayat Al Quran adalah ayat Allah SWT yang adil untuk seluruh umat manusia dan Allah tidak pernah menzalimi para hamba-Nya. Padahal agama Islam adalah satu-satunya agama yang diridloi oleh Allah SWT (QS. Ali Imran 19, Al Maidah 3) dan agama selain Islam tidak akan diterima oleh Allah SWT (QS. Ali Imran 85). Padahal Allah SWT telah melarang wanita muslimah menikah dengan orang-orang musyrik, demikian juga lelaki muslim dilarang menikah dengan wanita musyrik (QS. Al Baqarah 221).
Begitu parahnya permusuhan kaum liberal kepada Islam hingga mereka mengatakan bahwa buah syariat Islam bukannya manusia –manusia suci, saleh dan agung tapi justru menciptakan gerombolan mafia dan anjing –anjing penjilat kekuasaan. (Buku Lubang Hitam Agama hal 70).
Kaum muslimin rahimakumullah,
Reduksi rasa syukur kepada Allah SWT ini semakin menjadi-jadi dengan munculnya liberalisasi di segala bidang setelah bergulirnya reformasi pada tahun 1998 hingga hari ini. Liberalisasi ini dalam bidang politik telah membuat moral bangsa ini semakin merosot. Mereka yang menjadi pejabat harus mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Munculah korupsi, suap, gratifikasi, hingga penjualan aset-aset bangsa dan negara kepada swasta bahkan imperialis asing. Liberalisasi politik berbiaya tinggi itu seiring dengan liberalisasi ekonomi dan media massa. Ekonomi bangsa dan negara dikuasai segelintir orang kaya pemilik modal dan kekuatan modal asing. Rakyat bumi putra mayoritas hidup menderita. Pencabutan subsidi pupuk dan saprotan yang menjatuhkan petani lalu digilas dengan prodyuk impor adalah bukti nyata. Belum lagi UU Migas dan Penanaman Modal yang mempersilakan modal asing masuk tanpa batas, menyedot kekayaan alam dari bumi Indonesia, lalu menyedot uang di kantong rakyat Indonesia dengan kenaikan TDL dan BBM serta efek multipleirnya. Pemerintah mengalami kesulitan untuk berpihak kepada mayoritas rakyat miskin yang notabene adalah kaum muslimin, pemilik sah negara ini.
Liberalisasi media massa, liberalisasi politik, dan liberalisasi ekonomi ini telah melahirkan liberalisasi dalam tingkah laku, liberalisasi pendapat dan ekspresi bahkan liberalisasi agama dan keyakinan. Rakyat yang mayoritas muslim yang lemah jadi obyek eksploitasi.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Semua kebebasan itu berjalin dan berkelindan. Maraknya pornografi pornoaksi berbanding lurus dengan maraknya tayangan media massa yang semakin liberal dan miskin moralitas. Pornografi dan pornbo aksi itu menjadi bumbu-bumbu penyedap iklan produk-produk liberalisasi ekonomi dan bumbu penyedap kekuasaan. Dan ujungnya adalah maraknya liberalisasi agama dan keyakinan, maraknya alirasn sesat, free sex, miras, narkoba, dan lain-lain yang semua itu terjadi karena kendornya tali agama dalam diri mereka akibat liberalisasi agama dan keyakinan.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Para aktivis liberal selalu membela pornografi dan porno aksi di masyarakat sebagai bagian dari HAM. Mereka juga membela aliran sesat yang merusak agama Islam seperti Ahmadiyah atas nama HAM. Mereka pun membela kaum homo dan lesbi yang di dalam Al Quran diadzab oleh Allah SWT dengan hujan batu dari api neraka, juga atas nama HAM. Dalam film liberal “?”orang yang murtad yang di dalam Al Quran dinilai sangat buruk yakni bakal kekal di neraka (QS. Al Baqarah 217) digambarkan sebagai orang baik, bahkan lebih baik dari bu Haji yang mengenakan jilbab. Dalam buku liberal, kisah perjuangan para Rasul yang dimuat dalam Al Quran disebut sebagai cerita dongeng orang-orang terdahulu. Bahkan mereka sebut Al Quran adalah ciptaan Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya (lihat buku Lubang Hitam Agama hal 43). Ini adalah bentuk kekufuran dan penghinaan kepada Allah SWT, Rasulullah saw., dan kitab suci Al Quran.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Orang-orang liberal itu jelas melakukan serangan untuk merusak keyakinan umat Islam kepada ajaran agamanya. Mereka dalam bukunya mengatakan bahwa ayat-ayat Al Quran periode Madinah itu bersifat diskriminatif. Mereka mengatakan bahwa semua agama itu sama dan pemeluknya sama-sama masuk surga. Mereka mengatakan wanita muslimah boleh kawin dengan pria beragama apa saja. Padahal ayat Al Quran adalah ayat Allah SWT yang adil untuk seluruh umat manusia dan Allah tidak pernah menzalimi para hamba-Nya. Padahal agama Islam adalah satu-satunya agama yang diridloi oleh Allah SWT (QS. Ali Imran 19, Al Maidah 3) dan agama selain Islam tidak akan diterima oleh Allah SWT (QS. Ali Imran 85). Padahal Allah SWT telah melarang wanita muslimah menikah dengan orang-orang musyrik, demikian juga lelaki muslim dilarang menikah dengan wanita musyrik (QS. Al Baqarah 221).
Begitu parahnya permusuhan kaum liberal kepada Islam hingga mereka mengatakan bahwa buah syariat Islam bukannya manusia –manusia suci, saleh dan agung tapi justru menciptakan gerombolan mafia dan anjing –anjing penjilat kekuasaan. (Buku Lubang Hitam Agama hal 70).
Itulah bentuk-bentuk kekufuran dan permusuhan liberal kepada Islam dan umatnya. Na’udzubillahi mindzalik.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kenapa mereka begitu memusuhi Islam dan umatnya dan melakukan penyesatan agar umat Islam jauh dari agamanya? Tidak lain dan tidak bukan karena mereka adalah para komprador alias antek kapitalis imperialis yang ingin melestarikan hegemoni mereka di bumi Indonesia. Agar jangan umat Islam menjadi melek dan sadar lalu menuntut hak-hak sosial politik mereka sebagai penduduk pemilik sah negeri Indonesia ini.
Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam yang mayoritas ini menyingsingkan lengan baju untuk menolak dan membersihkan Indonesia dari sampah-sampah liberal antek kaum kapitalis serta berjuang mewujudkan Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Indonesia yang aman, tenteram, dan berkah dengan syariat Allah SWT sehingga terwujud umat yang terbaik (khairu ummah) di bumi pertiwi ini. Allah SWT berfirman:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi umat manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah...” (QS. Ali Imran 110).
Baarakallahu lii walakum...
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kenapa mereka begitu memusuhi Islam dan umatnya dan melakukan penyesatan agar umat Islam jauh dari agamanya? Tidak lain dan tidak bukan karena mereka adalah para komprador alias antek kapitalis imperialis yang ingin melestarikan hegemoni mereka di bumi Indonesia. Agar jangan umat Islam menjadi melek dan sadar lalu menuntut hak-hak sosial politik mereka sebagai penduduk pemilik sah negeri Indonesia ini.
Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam yang mayoritas ini menyingsingkan lengan baju untuk menolak dan membersihkan Indonesia dari sampah-sampah liberal antek kaum kapitalis serta berjuang mewujudkan Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Indonesia yang aman, tenteram, dan berkah dengan syariat Allah SWT sehingga terwujud umat yang terbaik (khairu ummah) di bumi pertiwi ini. Allah SWT berfirman:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi umat manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah...” (QS. Ali Imran 110).
Baarakallahu lii walakum...
http://www.suara-islam.com/detail.php?kid=4290
terima kasih bapak/ibu,dll.
BalasHapus