WAHYU CAKRANINGRAT
Tiga ksatria berlomba-lomba mendapatkan wahyu Cakraningrat, yaitu Raden Lesmana mandrakumara, putra mahkota kerajaan Astina,Raden Samba Winsu Brata, putra mahkota Dwarawati dan Raden Abimayu, putra Arjuna.
Lesmana bertapa di Gunung Gangga Warayang sebelah timur, dengan di temani sengkuni, Drona dan para Kurawa. Raden Samba bertapa di sisi barat. Sedangkan Raden Abimayu bertapa di selatan dengan di temani oleh para pana kawan: Semar, Gareng, |Petruk dan Bagong.
Berbulan-bulan mereka bertapa, hingga suatu saat ada sinar terang jatuh di sisi timur. Korawa bersuka ria, karena sinar itu masuk ke tubuh Lesmana. Mereka pun pulang. Di dalam perjalanan, Lesmana kesal karena melihat ada orang tidak memberi hormat padanya. Ia pun marah, orang itu di tendangi oleh para Korawa.
Orang itu hilang, berubah menjadi cahaya yang masuk ke tubuh Lesmana tapi keluar lagi. Lesmana jatuh pingsan. Ternyata itu tadi ujian dewa, wahyu telah lenyap. Para Korawa mengejar perginay wahyu itu.
Ternyata wahyu itu hinggap di sisi barat gunung. Wahyu masuk dalam badan Raden Samba, sehingga menjadi sakti, digdaya. Korawa menyerbu, tetapi tak sanggub melawan Raden Samba. Kini Samba menjadi sombong, merasa sebagai penguasa jagad. Ujian bagi Samba datang, perempuan cantik dan lelaki tua ingin mengabdi. Samba menerima permintaan perempuan cantik itu, tetapi tidak untuk lelaki tua. Si perempuan marah, akibatnya wahyu pun lepas, pergi.
Sementara itu, para panakawan yang menunggu Abimanyu, di malam hari merasa seperti ada bayangan hitam, dan terdengar suara, Abimanyu telah mendapatkan wahyu, maka pulanglah mereka ke Amarta.
Namun malang Korawa tetap menginginkan wahyu itu, maka terjadilah peperangan. Di akhitr cerita wahyu tetap dimiliki oeh raden Abimanyu, yang kelah akan menurunkan raja termasyur.
Komentar
Posting Komentar