Langsung ke konten utama

SPK (Sekolah Politik Kerakyatan) PAN, Untuk Apa?

SPK (Sekolah Politik Kerakyatan) PAN, Untuk Apa?



Dzulkifli Hasan, dalam acara launching Sekolah Politik Kerakyatan (SPK) PAN sangat mengapresiasi mahasiswa yang mau menggabungkan diri dalam sekolah tersebut.  Mengapa sekolah ini didirikan? Apa tujuannya? Dan mengapa dia sangat mengapresiasi para mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas dan bergabung dalam SPK tersebut?
Sebelum menjawab pertanyaan diatas, sebagai pemakluman bahwa tulisan ini bukanlah sebuah tulisan yang bersifat aktual melainkan sebuah refleksi terhadap suatu peristiwa faktual. Kalau dalam istilah Hernowo, tulisan ini dinamakan dengan “mengikat makna” yaitu menuliskan inspirasi, gagasan atau ide-ide yang muncul dalam benak setelah membaca buku maupun kitab agung alam semesta. Biasanya tatkala membaca kita diserang banyak ide dan gagasan-gagasan atau secara umum makna-makna menghampiri kita. Makna-makna tersebut kemudian kita ikat dengan menuliskannya. Dan makna, salah satu sifatnya, adalah tidak terikat dengan ruang dan waktu. Peristiwa atau fenomena-fenomena hanyalah salah satu diantara tanda (ayat) atau penampakan dari makna-makna yang ada dibalik fenomena. Seperti penyakit yang menampakkan diri dalam bentuk demam, batuk, panas, pilek dll. Begitu pula dengan peristiwa-peristiwa lainya, selalu terdapat makna dibaliknya.
Nah, dalam acara Launching SPK PAN, Sabtu, 31 Oktober 2015, Dzulkifli Hasan menegaskan dalam pembicaraannya bahwa “Sejarah itu berulang”. Sejarah merupakan suatu peristiwa aktual, karena kalau tidak aktual, bukan sejarah namanya, melainkan cerita fiktif. Unsur sejarah yang lain adalah penting dan bernilai, sehingga perlu untuk didokumentasikan. Oleh karena itu setiap peristiwa yang terjadi dan tidak penting atau tidak bernilai, maka tidak akan dimasukkan dalam kitab sejarah. Sejarah berisi  peristiwa-peristwa yang faktual, penting dan bernilai. Selain unsur-unsur diatas, satu hal yang  menjadi ciri mutlak sejarah adalah terjadi pada masa lalu atau telah lewat. Oleh sebab itu apa yang terjadi pada saat ini dan masa yang akan datang tidaklah tergolong dalam kategori sejarah.  Sejarah juga tidak pernah terlepas dari ruang lingkup waktu, tempat dan peristiwa. Peristiwa terdiri dari subjek, objek dan interaksi sehingga melahirkan suatu peristiwa. Itulah sejarah yang ingsun pahami.
Nah, sekarang, menurut Dzulkifli, bahwa “sejarah itu berulang”. Itu berarti peristiwa-peristiwa penting dan bernilai yang terjadi pada masa lampau akan terulang lagi. Tetapi menurut hukum logika mustahil terulang dalam waktu, tempat dan subjek-objek yang sama. Karena waktu, tempat dan subjek-objek itu mengalir. Ibarat Anda mencelupkan kaki Anda ke dalam sungai. Air yang membasahi kaki tersebut bukanlah air yang sama tatkala menceburkan kakimu pertama kalinya, melainkan air baru yang terus mengalir, berubah dan selalu baru. Begitupula dengan sejarah, waktu dan tempat selalu berpindah, subjek-objek selalu berganti dan diperankan oleh subjek-objek yang baru pula.  Yang kekal dan tetap hanyalah struktur atau pola peristiwa tersebut yang ada dibalik penampakkan. Peristiwa hanyalah sebuah “tanda” atau sebuah perwujudan dari makna. Oleh sebab itu, yang berulang itu bukanlah waktu, tempat dan subjek-objek tertentu, melainkan pola atau struktur dari suatu peristiwa yang sudah terjadi dalam masa lampau, saat ini dan pada masa yang akan datang.
Dalam acara launching tersebut, Dzulkifli mengingatkan para mahasiswa tentang suatu peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun 1998 yaitu reformasi. Dzulkifli melanjutkan bahwa “Sejarah itu berulang” dan “mahasiswa adalah tonggak sejarah”. Seperti yang terjadi dalam peristiwa reformasi, yaitu digerakkan oleh mahasiswa. Dzulkifli berharap kepada para mahasiswa SPK khususnya untuk menuntaskan reformasi yang telah dibangun oleh mahasiswa tempo dulu. Dalam peristiwa reformasi tersebut mahasiswa sebagai subjek yang sangat berperan. Oleh karena itulah Dzulkifli sangat mengharapkan mahasiswa saat ini agar bisa menjadi tonggak sejarah, menempatkan diri sebagai subjek seperti yang terjadi dalam tempo dulu. Menuntaskan cita-cita reformasi. Itulah sebabnya Dzulkifli sangat mengapresiasi mahasiswa karena mau meluangkan waktu untuk berproses dalam SPK.
Nah berdasarkan peristiwa serta cita-cita dari reformasi tersebut –yang dalam pandangan Dzulkifli masih terjadi deviasi atau penyimpangan–, dibentuklah Sekolah Politik Kerakyatan dalam rangka meluruskan cita-cita reformasi yaitu demokrasi (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, bukan kerakyatan yang dipimpin oleh pemilik modal, biasanya sih disebut serangan Fajar, padahal Fajar lagi tidur di rumah, kasihan Fajar selalu jadi terduga dalam setiap pemilu). Sebab, salah satu bentuk penyimpangan yang terjadi dalam pentas politik kita –menurut Dzulkifli– seperti NPWP (Nomor Piro, Wani Piro). Inilah yang menjadi salah satu target dibentuknya SPK yaitu untuk meluruskan demokrasi yang masih digrogoti deviasi.

Hamdan Husein

/hamdanhusein

Mahasiswa filsafat di STFI SADRA, Pernah juga kuliah di IAIH Hamzanwadi Pancor. Senang membaca novel detektif seperti Sherlock Holmes dan novel romantis, baca buku-buku filsafat dan lain-lain. Akun Fb Hamdan Husein. Email: hamdanbaru@yahoo.co.id dan ham4a14@gmal.com. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Malam Pertama Pengantin | Goyang Karawang

Cerita Malam Pertama Pengantin | Goyang Karawang Ini ada beberapa cerita malam pertama pengantin baru , cerita dewasa ‘seks’ pernikahan sepasang pengantin baru, dimana sang mempelai wanita atau sang isteri begitu polosnya. Sehingga ketika malam pertama berlangsung sang suami harus membimbing dulu agar sang isteri paham. Namun setelah sang isteri paham, sang suami malah yang jadi kewalahan menghadapi isterinya di malam pertama tersebut. Cerita malam pertama pengantin ini seru dan menarik untuk dibaca. Mungkin ini bisa bermanfaat khususunya bagi para calon pengantin. Sebuah trik atau tips yang bisa diterapkan jika menghadapi situasi dan kondisi yang sama nantinya. Bagaimana cerita malam pertama pengantin baru ini, silahkan simak kisah selengkapnya berikut ini! Sepasang pengantin baru sedang bersiap menikmati malam pertama mereka. Pengantin perempuan berkata, “Mas, aku masih perawan dan tidak tahu apa-apa tentang seks. Maukah Mas menerangkannya lebih dulu sebelum kita melakukannya?”

DOWNLOAD KUMPULAN MP3 GENDING JAWA DAN LAGU JAWA

 Download Kumpulan MP3 Gending Jawa dan Lagu Jawa DOWNLOAD KUMPULAN MP3 GENDING JAWA DAN LAGU JAWA MP3 GENDHING JAWA http://piwulangjawi.blogspot.com/p/mp3-gending-jawi.html GENDHING-GENDHING JAWA DALAM FORMAT MP3  DIPERSILAHKAN KEPADA STRISNO BUDAYA JAWA UNTUK MENGUNDUH ANEKA GENDHING JAWA KLASIK I : 001.  BENDRONGAN – PUCUNG RUBUH – GANDRUNG MANIS – DANDANGGULA BANJET – ASMARADANA JAKALOLA.mp3 002.  BW. GAMBUH LGM. LELO LEDHUNG – LDR. SARAYUDA – LAGU ONDHE-ONDHE Pl. Br.mp3 003.  BW. LEBDAJIWA – KUTUT MANGGUNG Pl. Br.mp3 004.  BW. MUSTIKENGRAT – GENDHING CANDRA -LDR. SRI HASCARYA – LDR. WESMASTER Sl.9.mp3 005.  BW. SEKAR AGENG SUDIRAWARNA – UDAN BASUKI – LIPUSARI – GAMBUH Sl. Mny.mp3 006.  BW. SUDIRAWARNA – GENDHING WIDASARI – LDR. LIPUR SARI Sl. Mny.mp3 007.  GENDHING BANDILORI – LDR. ELING-ELING – KTW. PRANA ASMARA – SLEPEG MAWA PALARAN Pl. Br.mp3 008.  GENDHING BONANG SLEBRAK PL.5.mp3 009.  GENDHING BUDHENG-BUDHENG – LDR. SARAYUDA Pl.6.mp3 010.  GENDHING