Wanita
(harus) Materialistik !
Oleh : Restu Putri Astuti
Materialistik adalah sifat kebendaan atau
keduniawian yang dimiliki oleh manusia.Sifat materialistik timbul karena
desakan kebutuhan. Wanita (harus) materialistik, bukanlah sekedar ungkapan.
Mungkin selama ini di masyarakat materialistik identik dengan sifat
menghambur-hamburkan uang untuk kesenangan. Kaum wanita memang dianugerahi
sifat yang cenderung menilai segala sesuatu dengan panca indra. Hal ini
terlihat dari pusat-pusat perbelanjaan yang selalu dipadati oleh kaum hawa.
Lihat saja dari segi penampilan yang modis. Walaupun hanya sekedar jalan atau
memang bertujuan untuk belanja. Uang memang bukan prioritas utama tetapi uang
kebutuhan yang tidak dapat dihindari.
Wanita (harus) materialistik, bukan untuk
dirinya sendiri tetapi untuk masa depan keluarganya. Karena bukan untuk dia
(wanita), terutama anak-anak. Seperti yang kita pahami, kebutuhan seperti
sandang, pangan dan sekolah semakin meningkat tiap tahunnya. Jika tidak
diimbangi dengan sumber pendapatan yang cukup maka tidak mungkin didapatkan
semua kebutuhan dasar berkualitas. Padahal anak-anak itu menjadi masa depan
bangsa kita. Sebenarnya sifat materialistik tidak bisa diukur melalui materi
saja (kekayaan) tetapi bagaimana kita menyadari hati kita pun harus kaya. Kaya
pemikiran dan kaya tindakan yang positif.
Kaum wanita harus menyadari perannya yang berat
dalam memikul tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu. Menyeimbangkan
pekerjaan domestik rumah tangga, mendidik anak, bahkan bekerja menjadi hal yang
sulit tanpa mengorbankan sesuatu. Untuk itu, wanita harus menyadari zaman
sekarang bukanlah sebelum era Kartini yang masih rendah emansipasi wanitanya.
Wanita dituntut meningkatkan kompetensi dirinya sendiri. Jangan sampai menjadi
wanita yang tak produktif. Wanita harus cerdas dan berjiwa sosial tinggi, agar
mampu berinteraksi dengan masyarakat. Percuma berwajah cantik rupawan, tetapi
tidak pernah nyambung jika diajak bicara. Wanita (harus) sebagai tiang negara,
karena dari wanita lah, generasi penerus dilahirkan.
Tentunya kaum lelaki yang memandang sinis wanita
materialistik diindikasikan tidak mampu berusaha kerja keras untuk memenuhi
kebutuhan. Padahal jelas-jelas, wanita menuntut kaum lelaki untuk bekerja
keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas untuk kebaikan keluarganya. Dalam
berkeluarga, keinginan setiap orangtua adalah mengetahui putra-putrinya bisa
lebih baik dalam segala hal. Wanita juga jangan menjadi wanita yang bergantung
pada kaum lelaki. Harus bisa mandiri, terutama mandiri dalam hal pendapatan.
Sungguh indah, jika kita kaum wanita bisa mendidik anak dengan baik tanpa
mengorbankan kebahagiaan keluarga tetapi juga mampu berdaya secara ekonomi.
Wanita memang materialistik!
Komentar
Posting Komentar