Langsung ke konten utama

Kehadiran profetis di tengah kaum marginal menantang kaum religius

Kehadiran profetis di tengah kaum marginal menantang kaum religius
 
 

 
Sebuah lembaga kehidupan religius Asia menandai pekan ketiga Januari tahun ini sebagai “Pekan Hidup Religius” dengan tema “Kehidupan Religius: Kehadiran Profetis di Tengah Kaum Marginal,” bagaimana berbicara tentang relevansinya dalam dunia saat ini.
 
Dalam mengikuti ajaran Yesus, orang “religius” atau orang “tertahbis”, secara fundamental dipanggil untuk “menciptakan” sebuah komunitas laki-laki atau perempuan yang hendaknya menempatkan Allah di pusat kehidupan mereka di atas segalanya.
 
Dalam sejarah Israel, Allah Abraham, Allah Yakub, Allah Musa, dan Allah Yesus, selalu berada di tengah masyarakat marginal – orang miskin, para janda, anak-anak, serta korban kekerasan dan korupsi.
 
Yesus sendiri diutus “membawa kabar baik kepada orang miskin, mewartakan pembebasan kepada tawanan, dan menyembuhkan orang buta, membebaskan yang tertindas dan mengumumkan tahun kerahiman Ilahi,” menurut Injil Lukas.
 
Dalam pembicaraannya selama salah satu kegiatan pekan lalu, cendikiwan Dominikan Laurie Brink memberikan dasar alkitabiah dari “panggilan profetis kehidupan religius.” Dia menyebutnya “dialog profetis,” yang ia gambarkan sebagai “berbicara langsung” dan “berbicara menentang.”
 
“Berbicara langsung” mewartakan kebenaran Injil setiap saat, baik dalam kata-kata dan melalui tindakan kenabian, atau “kehidupan kesaksian,” sementara “berbicara menentang” mengatakan kebenaran ketimbang kekuasaan seperti dikatakan Yohanes Pembaptis dalam Injil Lukas.
 
Sementara itu, Pastor Diarmuid O’Murchu, misionaris Irlandia, berbicara tentang hidup kaul religius “dalam komunitas marginal,” atau dengan mereka yang secara ekonomi tertinggal, secara budaya lemah, dan tak bersuara secara politik.
 
Kaum religius, sebagai “nabi Allah saat ini,” kata Pastor O’Murchu, dipanggil untuk menghilangkan kemiskinan, mengurangi orang terpinggirkan, yang secara diametris ditentang dengan apa yang diwartakan Yesus, takhta atau kerajaan Allah, kerajaan keadilan, perdamaian, cinta, harmoni, (kesetaraan) dan persaudaraan dengan semua orang.
 
Dia mengusulkan untuk mengubah nama  “Kerajaan Allah” menjadi “Kerajaan Pemberdayaan” karena dahulu, jika dipahami dalam konteks raja-raja sejarah dunia, yang lalim dan diktator dengan kekuasaan mutlak meninggalkan orang-orang miskin dan tak berdaya, dan bahkan diturunkan menjadi perbudakan.
 
Ketika Yesus mengumumkan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, ia tidak berniat untuk memiliki orang-orang budak. Dia memanggil murid-murid-Nya dan membasuh kaki mereka sebagai tanda apa yang harus mereka lakukan dengan satu sama lain. Dalam semangat tidak hanya kerendahan hati, tapi kesetaraan dan persaudaraan, para murid untuk melayani satu sama lain dan seluruh umat manusia.
 
“Kerajaan Pemberdayaan” adalah bahasa yang tepat saat ini.
 
Kaum religius, yang seharusnya adalah Sequala Christi, atau “pengikut jejak Kristus,” ditantang untuk menjadi sahabat orang miskin dengan memberdayakan mereka  di  tengah masyarakat yang menolak mereka, menyalahgunakan mereka dan melecehkan mereka.
 
Seorang misionaris dari Pulau Basilan, Filipina bagian selatan telah menjalani pengalaman “kenabian” dalam komunitas terpinggirkan selama 45 tahun.
 
Pastor Angel Calvo, dari tarekat Clarensian, dikirim ke pulau terpencil Mindanao tahun 1972 setelah ditahbiskan di Spanyol.
 
Misinya dimulai pada puncak kekuasaan militer di negara itu. Dia tinggal dengan dan bekerja untuk orang-orang di pulau itu, yang mayoritas Muslim yang menderita akibat eksploitasi oleh pemilik tanah besar dan perusahaan multinasional.
 
Pastor Calvo membantu masyarakat pindah dari kerusakan yang ditimbulkan oleh konflik. Ia mengatakan, “komunitas manusia” dengan menggunakan metode pendidikan yang membebaskan dari Paolo Freire. Dan bersama-sama dengan tim relawan, ia memfasilitasi pendidikan masyarakat suku miskin melalui pemberdayaan.
 
Imam itu kemudian dipaksa pindah ke kota terdekat Zamboanga setelah serentetan penculikan dan pembunuhan terhadap para misionaris, imam, bruder, suster, guru, katekis, dan bahkan wisatawan, oleh kelompok militan Abu Sayyaf.
 
Sekali lagi, Pastor Calvo menemukan orang terpinggirkan di tempatnya yang baru di Zamboanga – anak-anak jalanan, para gadis dan wanita muda yang menjadi korban perdagangan ilegal, dan pemukim miskin perkotaan. Ia mengorganisir jaringan dan memfasilitasi pembangunan rumah bagi masyarakat.
 
Karya misionaris religius ini diperluas dengan mendirikan Advokat Perdamaian Zamboanga, yang mengumpulkan berbagai elemen masyarakat yang peduli dengan perdamaian di tengah-tengah konflik.
 
Hal ini telah menjadi sebuah gerakan untuk pemberdayaan orang terpinggirkan untuk merebut kembali hak-hak dan martabat mereka sebagai manusia. Hal ini telah menjadi sebuah gerakan untuk perdamaian dan keamanan manusia yang mempromosikan kebebasan dari keinginan, kebebasan dari rasa takut, dan kebebasan untuk hidup dengan bermartabat sebagai manusia.
 
Dalam dunia konflik dan perpecahan, tangisan orang miskin – mereka yang terus tertinggal secara ekonomi, korban kekerasan, ketidakadilan, dan kejahatan terhadap kemanusiaan – mencapai puncak dan memohon keadilan Tuhan.
 
Kaum Religius dipanggil untuk berjalan di jejak Yesus ditantang untuk menghidupkan panggilan mereka dari perspektif yang terpinggirkan dan bekerja untuk dan dengan kaum marginal di dunia, atau menghadapi ketidakrelevanan.
 
Bonifacio Tago Jr adalah wakil ketua program akademik dan profesor filsafat di Kolese Samaria Yang Baik Cabanatuan City, Filipina. Dia saat ini mengambil gelar doktor Teologi dalam Bidang Hidup Bakti di Institut Hidup Bakti Asia.
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Malam Pertama Pengantin | Goyang Karawang

Cerita Malam Pertama Pengantin | Goyang Karawang Ini ada beberapa cerita malam pertama pengantin baru , cerita dewasa ‘seks’ pernikahan sepasang pengantin baru, dimana sang mempelai wanita atau sang isteri begitu polosnya. Sehingga ketika malam pertama berlangsung sang suami harus membimbing dulu agar sang isteri paham. Namun setelah sang isteri paham, sang suami malah yang jadi kewalahan menghadapi isterinya di malam pertama tersebut. Cerita malam pertama pengantin ini seru dan menarik untuk dibaca. Mungkin ini bisa bermanfaat khususunya bagi para calon pengantin. Sebuah trik atau tips yang bisa diterapkan jika menghadapi situasi dan kondisi yang sama nantinya. Bagaimana cerita malam pertama pengantin baru ini, silahkan simak kisah selengkapnya berikut ini! Sepasang pengantin baru sedang bersiap menikmati malam pertama mereka. Pengantin perempuan berkata, “Mas, aku masih perawan dan tidak tahu apa-apa tentang seks. Maukah Mas menerangkannya lebih dulu sebelum kita melakukannya?”

DOWNLOAD KUMPULAN MP3 GENDING JAWA DAN LAGU JAWA

 Download Kumpulan MP3 Gending Jawa dan Lagu Jawa DOWNLOAD KUMPULAN MP3 GENDING JAWA DAN LAGU JAWA MP3 GENDHING JAWA http://piwulangjawi.blogspot.com/p/mp3-gending-jawi.html GENDHING-GENDHING JAWA DALAM FORMAT MP3  DIPERSILAHKAN KEPADA STRISNO BUDAYA JAWA UNTUK MENGUNDUH ANEKA GENDHING JAWA KLASIK I : 001.  BENDRONGAN – PUCUNG RUBUH – GANDRUNG MANIS – DANDANGGULA BANJET – ASMARADANA JAKALOLA.mp3 002.  BW. GAMBUH LGM. LELO LEDHUNG – LDR. SARAYUDA – LAGU ONDHE-ONDHE Pl. Br.mp3 003.  BW. LEBDAJIWA – KUTUT MANGGUNG Pl. Br.mp3 004.  BW. MUSTIKENGRAT – GENDHING CANDRA -LDR. SRI HASCARYA – LDR. WESMASTER Sl.9.mp3 005.  BW. SEKAR AGENG SUDIRAWARNA – UDAN BASUKI – LIPUSARI – GAMBUH Sl. Mny.mp3 006.  BW. SUDIRAWARNA – GENDHING WIDASARI – LDR. LIPUR SARI Sl. Mny.mp3 007.  GENDHING BANDILORI – LDR. ELING-ELING – KTW. PRANA ASMARA – SLEPEG MAWA PALARAN Pl. Br.mp3 008.  GENDHING BONANG SLEBRAK PL.5.mp3 009.  GENDHING BUDHENG-BUDHENG – LDR. SARAYUDA Pl.6.mp3 010.  GENDHING